Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat menjaring sebanyak 975 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hingga September 2020.gelandangan dan pemulung menjadi PMKS yang paling banyak terjaring hingga September 2020
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial (Resos) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Hendri mengatakan jumlah itu mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yakni sebanyak 916 PMKS .
"Selisihnya memang sedikit, memang ada peningkatan jumlah PMKS khususnya pada saat PSBB ketat di awal-awal ketika COVID-19 merebak di Ibu Kota," ujar Hendri saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jumat.
Baca juga: Seorang PMKS bawa uang jutaan rupiah hasil jual sembako bansos
Hendri mengatakan gelandangan dan pemulung menjadi PMKS yang paling banyak terjaring hingga September 2020, masing-masing berjumlah 158 dan 190 orang.
Untuk jumlah gelandangan yang dijaring pada hingga September 2020 memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan September 2019 yang mencapai 362 orang.
Baca juga: 1.542 PMKS terjaring di Jakarta selama Ramadhan
Namun peningkatan cukup banyak ditemukan pada kategori pemulung yang jumlahnya meningkat pesat hampir 90 persen.
Selisih jumlah yang ditemukan mencapai 166 orang karena pada 2019 hanya ada sekitar 24 pemulung yang dijaring oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat.
Baca juga: Sudinsos Jaksel benarkan 11 PMKS kabur dari GOR Pasar Minggu
"PMKS-PMKS yang terjaring oleh Sudinsos Jakarta Pusat itu dipastikan mendapatkan penanganan yang layak. Bagi yang memiliki ke keluarga tentu kita kembalikan dengan persetujuan agar yang bersangkutan dipastikan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Namun untuk yang terbukti tidak punya keluarga atau pun tempat tinggal kami rekomendasikan untuk tinggal di panti sosial diproses dengan protokol kesehatan," ujar Hendri.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020