ATW, anak perusahaan dari Automation Tooling Systems Inc Canada (ATS), berada di ambang likuidasi karena penurunan pesanan, media Jerman melaporkan pada bulan September.
ATS pada 25 September mengumumkan bahwa aset dan karyawan tertentu di salah satu unitnya yang berbasis di Jerman akan dijual dan ditransfer ke pihak ketiga, tanpa mengungkapkan nama perusahaan.
Baca juga: Tesla menang gugatan kasus pencurian data oleh mantan pegawai
Baca juga: GM dan Nikola "keroyok" Tesla di segmen truk listrik
ATS dan ATW belum menanggapi permintaan komentar.
ATW, yang berbasis di Jerman barat, memiliki sekitar 120 karyawan dan telah menyelesaikan lebih dari 20 lini produksi baterai untuk pembuat mobil internasional, menurut situs web ATS.
Tesla berencana untuk meningkatkan produksi baterai secara signifikan di tahun-tahun mendatang. Baru-baru ini, perusahaan juga mempresentasikan inovasi yang dikatakan akan secara tajam mengurangi biaya paket baterai dalam tiga tahun ke depan.
Perusahaan saat ini sedang membangun fasilitas manufaktur kendaraan ketiganya di dekat Berlin, yang juga akan mencakup pabrik baterai, dan bertujuan untuk memulai pembangunan pabrik kendaraan baru di Texas tahun ini.
Jajaran kendaraan masa depan Tesla yang direncanakan mencakup Cybertruck yang membutuhkan kapasitas baterai lebih tinggi.
Tesla sebelumnya mengatakan telah mengirimkan 139.300 kendaraan secara global pada kuartal ketiga. Perusahaan menargetkan dapat mengirimkan setengah juta kendaraan hingga akhir tahun ini.
Baca juga: Tesla akan hadir di India pada 2021
Baca juga: Fitur Autopilot Tesla dapat peringkat kurang memuaskan dari NCAP
Baca juga: Pendiri Nikola beli desain truk dari desainer Rimac
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020