Sebanyak 30 ambulans desa dikumpulkan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Sabtu sore, kemudian Bawaslu menutup foto cabup petahana Faida yang disaksikan oleh forum komunikasi pimpinan daerah setempat.
"Seperti diketahui bersama bahwa awal memasuki masa kampanye itu yang menjadi sorotan masyarakat adalah ambulans desa dan fasilitas-fasilitas pemerintahan," kata Plt Bupati Jember Abdul Muqit Arief di Jember, Sabtu.
Baca juga: Bawaslu Jember minta petahana copot gambarnya di fasilitas negara
Menurut dia, Pemkab Jember sudah berkoordinasi dengan Bawaslu untuk memastikan gambar-gambar mana yang tidak masuk sebagai alat peraga kampanye dan harus ditertibkan.
"Kami sudah melakukan penutupan gambar cabup petahana sesuai dengan saran Bawaslu Jember dan penutupan harus dilakukan secara bertahap. Insya Allah bisa selesai dalam waktu tiga hari ," tuturnya.
Ia menjelaskan penutupan foto petahana tidak hanya dilakukan di ambulans desa, tetapi juga di fasilitas milik negara lainnya yang memuat gambar cabup petahana seperti bus perpustakaan.
Baca juga: Bawaslu Jember tidak temukan pelanggaran wakil bupati antar Faida-Vian
Sementara itu, anggota Bawaslu Jember Andika Firmansyah mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Pemkab Jember untuk menertibkan gambar cabup petahana yang masih menempel di fasilitas negara selama masa kampanye Pilkada Jember.
"Kami terus melakukan pengawasan untuk menertibkan gambar-gambar cabup petahana yang berada di fasilitas negara, sehingga tidak hanya di ambulans desa, tetapi juga lembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah," katanya.
Ia menjelaskan kepala daerah yang berstatus cabup petahana dilarang memasang alat peraga kampanye dengan menggunakan program pemerintah daerah selama masa cuti kampanye, salah satunya foto Faida di ambulans desa.
Baca juga: Bawaslu Jember bentuk tim terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN
"Kami tidak langsung menertibkan, namun mengirimkan surat kepada Plt Bupati Jember Abdul Muqiet Arief dengan meminta agar gambar atau foto petahana segera ditutup," ujarnya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020