Sekitar 170 kepala keluarga di Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, terkena dampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung yang melintas di bagian belakang permukiman penduduk, Senin pagi.Awalnya air naik sekitar jam 00.30 WIB. Dari mulai semata kaki di dalam rumah sampai subuh tadi sempat sepinggang
"Awalnya air naik sekitar jam 00.30 WIB. Dari mulai semata kaki di dalam rumah sampai subuh tadi sempat sepinggang," ujar warga RW07 Bidara Cina, Umar (27), di Jakarta.
Baca juga: Jalan Kemang Selatan XII masih tergenang banjir 30 cm
Umar mengatakan banjir yang terjadi kali ini masih sama penyebabnya dengan kejadian terakhir pada Februari 2020 yakni akibat luapan Kali Ciliwung yang melintas di bagian belakang rumah penduduk.
Umar mengatakan tinggi permukaan banjir mencapai puncaknya sekitar pukul 04.30 WIB sekitar 1,5 meter dan perlahan surut.
Warga berharap agar Kali Ciliwung bisa segera dinormalisasi untuk mengantisipasi banjir terulang kembali.
"Kalau bisa dikeruk kalinya sebab udah lama juga belum ada perawatan," katanya.
Baca juga: Berharap musibah tak lagi mengiringi wabah
Hingga pukul 10.00 WIB banjir di RW07 Bidara Cina masih mencapai ketinggian 80 sentimeter berdasarkan alat ukur telemetri yang terpasang di salah satu tembok warga.
Sekretaris Lurah Bidara Cina Sri Mulyati mengatakan sebanyak 170 kepala keluarga terdampak banjir yang rutin terjadi setiap musim hujan.
"Pagi ini situasi sudah surut," katanya.
Baca juga: Kebon Pala terendam banjir 1,5 meter imbas luapan Kali Ciliwung
Banjir di lokasi itu merendam wilayah terendah yakni RW07 saat debit Kali Ciliwung mengalami siaga 1 pada Senin dini hari.
Luapan Kali Ciliwung di Bidara Cina terjadi akibat air kiriman dari Katulampa Bogor, Jawa Barat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020