• Beranda
  • Berita
  • Rupiah ditutup menguat tajam ditopang kabar Trump dan obat COVID BUMN

Rupiah ditutup menguat tajam ditopang kabar Trump dan obat COVID BUMN

5 Oktober 2020 16:50 WIB
Rupiah ditutup menguat tajam ditopang kabar Trump dan obat COVID BUMN
Ilustrasi: Rupiah dan dolar (ANTARA FOTO)

Dengan dipasarkannya obat COVID-19, maka ada secercah harapan. Masyarakat yang terjangkit pandemi COVID-19 sampai saat ini terus meningkat

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup menguat didukung kabar bahwa kondisi Presiden AS Donald Trump kian membaik usai terkonfirmasi positif COVID-19 pada minggu lalu.

Rupiah ditutup menguat 65 poin atau 0,43 persen menjadi Rp14.800 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.864 per dolar AS.

"Pasar kembali lega setelah adanya berita bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera keluar dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat dia dirawat karena COVID-19," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 45 poin

Baca juga: IHSG ditutup di zona hijau, ditopang akan disahkannya RUU Cipta Kerja


Pasar juga akan memantau pernyataan dari Gubernur Federal Reserve (Fed) AS Jerome Powell yang dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di konferensi NABE pada Selasa (6/10), dengan The Fed merilis risalah dari pertemuan September keesokan harinya.

Sentimen lainnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Kepala Eksekutif Uni Eropa Ursula von der Leyen dikabarkan sepakat melalui panggilan telepon pada hari Sabtu untuk meningkatkan negosiasi pada kesepakatan pasca-Brexit.

Johnson mengatakan sementara dia tidak ingin periode transisi berakhir tanpa kesepakatan perdagangan baru dan dia yakin bahwa Inggris dapat hidup dengan hasil seperti itu.

Dari domestik, ada kabar baik bahwa obat penanganan COVID-19 hasil racikan holding BUMN farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma siap digunakan untuk dalam percepatan penanggulangan pandemi COVID-19 di Tanah Air.

Baca juga: Bio Farma targetkan bisa produksi 3 juta reagen/bulan untuk tes PCR

Kedua perusahaan farmasi tersebut sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan COVID-19 yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi COVID-19 dan obat anti-Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem.

"Dengan dipasarkannya obat COVID-19, maka ada secercah harapan. Masyarakat yang terjangkit pandemi COVID-19 sampai saat ini terus meningkat. Setelah obat dipasarkan, kemungkinan masyarakat yang terkena pandemi COVID-19 akan berangsur sembuh dan lonjakan COVID-19 akan kembali melandai," ujar Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.838 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.850 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.867 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.890 per dolar AS.

Baca juga: Bio Farma ungkap arahan Wapres soal kehalalan vaksin COVID-19

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020