"Saya minta tetap jaga diri saat pulang ke Aceh. Jadi harus selalu memperhatikan protokol kesehatan," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, dalam keterangan yang diterima di Banda Aceh, Senin.
Hal itu disampaikan Nova saat bertemu langsung dengan beberapa nelayan Aceh, bersama Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Almunzi Kamal, Dansatgas COVID-19 Wisma Atlit Pademangan, Kolonel Chk Anggiat Lumban Toruan, di Jakarta.
Sejak dipulangkan dari Thailand, 51 nelayan Aceh itu berada di Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan usap (swab) PCR, dan hasilnya semua nelayan dinyatakan terbebas dari COVID-19 atau negatif.
Baca juga: Kapal diterjang badai, dua nelayan Aceh Barat hilang di laut
Baca juga: 51 nelayan Aceh direncanakan pulang 1 Oktober dari Thailand
Nova mengatakan dirinya akan mengupayakan bantuan untuk 51 nelayan tersebut, mengingat keberadaan mereka dalam kondisi musibah. Namun, ia tidak merinci bentuk bantuan yang diberikan.
Terlebih dahulu Nova meminta agar para nelayan tersebut fokus mengikuti upaya pemulihan psikologis, meskipun kondisi fisik mereka sehat.
"Kita usahakan untuk memberikan upaya khusus perbaikan kondisi psikologis terhadap keluarga. Ini kita upayakan sesegera mungkin yang penting mereka bisa dipulangkan ke Aceh terlebih dulu," kata Nova.
Gubernur Aceh berterima kasih kepada Raja Thailand Rama X yang memberi pengampunan kepada nelayan Aceh. Begitu juga untuk Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, KBRI di Bangkok, dan Konsulat RI Songkhla yang telah mempermudah pemulangan nelayan Aceh.
Kemudian, ucapan terima kasih tersebut juga disampaikan kepada Satgas COVID-19 yang sudah memfasilitasi para nelayan Aceh selama masa karantina di Wisma Atlet Pademangan.
Ke-51 nelayan yang dipulangkan dari Thailand dan tiba di Jakarta, pada Kamis (1/10) lalu. Mereka semua dibebaskan setelah mendapat ampunan oleh Raja Thailand Rama X, bertepatan pada hari ulang tahunnya.*
Baca juga: ICSF apresiasi cara Kemenlu bebaskan 51 nelayan Aceh
Baca juga: 69 orang nelayan Indonesia masih terdampar di Port Blair India
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020