"Menjaga ketahanan pangan di Sumsel menjadi salah tugas TNI. Kontribusi ini harus ditingkatkan melalui inovasi-inovasi yang berpihak kepada para petani,” kata Herman Deru setelah mengikuti upacara HUT ke-75 TNI di Markas Kodam II Sriwijaya, Palembang, Senin.
Ia mengatakan sejauh ini Sumsel merupakan provinsi kelima sebagai produsen beras tertinggi pada 2019 setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.
Baca juga: Dengan alsintan, Sumsel dukung OKU jadi sentra produksi beras
Tahun ini Sumsel menargetkan produksi padi 4.925.191 ton gabah kering giling, sedangkan per 17 Agustus 2020 mencapai 2.899.041 ton GKG dengan luas tanam 840.663 Hektare.
Jadi, Sumsel memerlukan tambahan luas tanam 128.719 Hektare agar target capaian produksi tersebut bisa dipenuhi.
“Kami mengharapkan melalui inovasi yang dilakukan TNI di bidang pertanian akan dapat meminimalisir biaya produksi petani, apalagi saat ini kondisi infrastruktur jalan di Sumsel sudah baik,” kata dia.
Terkait dengan hari jadi TNI ke 75 tahun, Herman Deru memberikan ucapan selamat dan tetap berharap TNI dapat beradaptasi mengikuti perkembangan zaman yang semakin cepat dan dinamis.
Baca juga: Gubernur Sumsel minta Lanal Palembang amankan Pulau Maspari OKI
"Perubahan tidak hanya di fisik saja, tapi juga secara menyeluruh di semua lini. Sebab, itu merupakan modal kita dalam menjaga pertahanan negara," kata Herman Deru.
Sementara itu, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi mengatakan, personel TNI terus komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Keberhasilan kami dalam menjaga kedaulatan ini juga tidak lepas dari peran semua pihak, termasuk pemerintah daerah. Selama ini, koordinasi yang dilakukan sangat baik dan tertib," kata Pangdam.
Baca juga: Sumatera Selatan target tiga besar penghasil beras nasional
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020