UPT Museum Provinsi Kalbar menggelar perhelatan Sepekan Festival Museum yang dimulai 6 -11 Oktober 2019 sebagai upaya pemerintah dalam mengenalkan budaya dan seni di Kalbar.kita akan hidupkan permainan tradisional
"Kita dari Museum Kalbar terus hadir di tengah masyarakat dalam memberikan edukasi dan kali ini melalui berbagai lomba yang berkaitan dengan budaya dan seni di Kalbar," ujar Kepala UPT Museum Provinsi Kalbar, Kusmindari Triwati saat pembukaan Sepekan Festival Museum di Pontianak, Selasa.
Kusmindari menambahkan terpenting lagi melalui lomba pihaknya selain mengenalkan juga ikut melestarikan berbagai budaya dan seni di Kalbar melalui ajang lomba tersebut.
"Kita tahu di tengah gempuran kemajuan teknologi dan informasi sedikit banyak budaya dan seni di Kalbar mulai dilupakan oleh masyarakat. Hal itu tentu tidak boleh kita biarkan dan harus tetap lestarikan melalui berbagai pihak dan cara. Kita sendiri melalui lomba ini agar selain dikenal namun juga tetap lestari," katanya.
Baca juga: LaNyalla dorong realisasi Museum Habibie di Parepare
Ia menyebutkan beberapa lomba seni dan budaya dilaksanakan di antaranya lomba galah hadang dan uring gasing. Kedua jenis lomba itu terus diangkat, dikenalkan dan akan terus dilestarikan.
"Selain itu ada lomba bertutur, cipta dan baca puisi, mewarnai dan bahkan lomba vlog dan foto. Itu lomba yang kita laksanakan untuk mengangkat potensi budaya,seni dan sejarah di Kalbar," jelas dia.
Terkait UPT Museum Provinsi Kalbar, pihaknya terus berbenah, menata dan membuat berbagai program sehingga museum di hati masyarakat sebagaimana motonya yang saat ini terus digalakkan. Upaya mengenalkan koleksi, sejarah, budaya dan seni di Kalbar terus dimaksimalkan.
"Apalagi dalam dua tahun ini Museum sudah dapat Dana Alokasi Umum atau DAK. Sehingga dengan DAK tersebut bisa berbenah sesuai petunjuk teknis yang ada," katanya.
Baca juga: Pemkot Batam terus lengkapi Museum Raja Ali Haji
Pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya seperti mendatangkan ahli dalam upaya menyelamatkan koleksi yang rusak berat. Kemudian menata koleksi - koleksi yang ada.
"Bahkan kita juga ada belajar bersama di Museum. Pada tahun ini ada tujuh materi dan setiap materi kita hadirkan dua narasumber. Sejauh ini sudah ada 2.100 peserta di Kalbar terjangkau melalui program tersebut. Kita akan hidupkan permainan tradisional, menggelar kegiatan dan lainnya," kata dia.
Ia berharap dengan upaya yang ada Museum menjadi tempat publik yang memberikan informasi sejarah, sarana belajar dan mengenal budaya serta seni Kalbar bagi masyarakat.
"Kita harap Museum menjadi tujuan wisata sejarah dan edukasi bagi masyarakat di Kalbar ini. Ayo ke Museum," ajak dia.
Baca juga: Museum Siginjei Jambi pamerkan koleksi keramik
Baca juga: Pengunjung Museum Sejarah Jakarta turun drastis selama PSBB transisi
Pewarta: Dedi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020