• Beranda
  • Berita
  • Antisipasi insiden, Angkasa Pura Adi Soemarmo latihan kondisi darurat

Antisipasi insiden, Angkasa Pura Adi Soemarmo latihan kondisi darurat

6 Oktober 2020 17:20 WIB
Antisipasi insiden, Angkasa Pura Adi Soemarmo latihan kondisi  darurat
Latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jateng, Selasa (6/10/2020). (FOTO ANTARA/Aris Wasita)

Sekarang ini kami sedang mengadakan 'tabletop exercises' (TTE) yang dilakukan secara virtual. Sebetulnya juga ada latihan skala besar atau simulasi di lapangan tetapi ini tidak kami laksanakan karena pandemi COVID-19

PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah menggelar latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) untuk mengantisipasi terjadinya insiden maupun kecelakaan yang melibatkan pesawat terbang di kawasan tersebut.

"Sekarang ini kami sedang mengadakan 'tabletop exercises' (TTE) yang dilakukan secara virtual. Sebetulnya juga ada latihan skala besar atau simulasi di lapangan tetapi ini tidak kami laksanakan karena pandemi COVID-19," kata General Manager AP I Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan di Solo, Selasa.

Ia mengatakan TTE tersebut bertujuan untuk menyimulasikan koordinasi yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat.

Simulasi tersebut, kata dia, dilakukan sesuai dengan "green map" kondisi Bandara Adi Soemarmo.

"Jadi pada kegiatan ini kami juga melibatkan pihak terkait, di antaranya Polsek Ngemplak, Koramil, KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), pihak maskapai penerbangan, dan SAR Surakarta," katanya.

Ia mengatakan dilakukannya latihan penanggulangan darurat tersebut untuk memastikan setiap instansi paham terhadap apa yang harus dilakukan ketika ada insiden maupun kecelakaan.

"Dalam TTE ini juga salah satunya mengecek sistem prosedur yang baru dibuat sesuai hasil revisi prosedur dari dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat atau 'airport emergency plan' (AEP). Di dalam dokumen tersebut sudah ada tugas pembagian unit kerja," katanya.

Sementara itu, mengenai keadaan darurat tersebut baik insiden maupun kecelakaan yang menimbulkan korban maupun tidak.

"Insiden kan secara teori tidak menimbulkan korban, misalnya terjadi 'lost break' kan tidak ada korban, lain dengan pesawat sampai terbakar itu 'accident'. Unit yang menangani harus sudah siap kapan saja, di mana saja," katanya.

Ia mengatakan kegiatan tersebut dilakukan sekali dalam kurun waktu dua tahun. Sedangkan untuk bandara yang ditunjuk untuk melaksanakan latihan kedaruratan ini tidak sama setiap dua tahunnya.

"Nanti digilir, untuk kali ini kebetulan salah satunya Bandara Adi Soemarmo," demikian Yani Ajat Hermawan.

Baca juga: Mulai Juni Adi Soemarmo sisakan dua maskapai

Baca juga: Batasi kapasitas terminal, Bandara Adi Soemarmo sambut normal baru

Baca juga: Adi Soemarmo mulai layani tes cepat penumpang

Baca juga: Bandara Adi Soemarmo ubah jam operasional

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020