Inggris telah menjatah pasokan obat antivirus remdesivir dan memprioritaskan penggunaan untuk pasien COVID-19 yang paling membutuhkan dalam menghadapi peningkatan permintaan, kata kementerian kesehatan Inggris pada Selasa.Kami menyadari peningkatan penggunaan remdesivir sejalan dengan peningkatan kasus COVID-19 di rumah sakit
Namun pemerintah mengatakan bahwa pasokan remdesivir lebih lanjut diharapkan ada bulan ini.
Remdesivir dari Gilead Sciences telah terbukti mempersingkat waktu pemulihan di rumah sakit pada kasus COVID-19 yang parah, meskipun belum terbukti mengurangi kematian.
Remdesivir adalah salah satu obat yang digunakan untuk merawat Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Akan tetapi peningkatan kasus COVID-19 dan pasien yang dirawat di rumah sakit telah membuat persediaan menjadi terbatas.
"Kami menyadari peningkatan penggunaan remdesivir sejalan dengan peningkatan kasus COVID-19 di rumah sakit," kata juru bicara kementerian kesehatan Inggris dalam pernyataan melalui surat elektronik.
"Meskipun persediaan remdesivir masih banyak, kami telah meminta NHS (Layanan Kesehatan Nasional) untuk sementara memprioritaskan pasien untuk memastikan mereka yang paling mungkin mendapat manfaat dapat mengaksesnya."
Pada Juli, seorang pejabat kesehatan Inggris mengatakan bahwa obat baru seperti remdesivir cenderung mengalami masalah pasokan dibandingkan dengan obat generik yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengobati COVID-19, seperti deksametason.
Pada Selasa, kementerian kesehatan mengatakan bahwa kriteria tambahan untuk penggunaan diharapkan hanya berlaku selama beberapa pekan, dengan lebih banyak pasokan remdesivir akan habis menjelang akhir Oktober, meskipun itu akan tergantung pada berapa banyak pasien yang dirawat di rumah sakit.
Sumber: Reuters
Baca juga: Obat penanganan COVID-19 racikan holding BUMN farmasi siap digunakan
Baca juga: EMA selidiki kemungkinan gagal ginjal akibat remdesivir Gilead
Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020