• Beranda
  • Berita
  • Wall Street ditutup jatuh setelah Trump batalkan pembicaraan stimulus

Wall Street ditutup jatuh setelah Trump batalkan pembicaraan stimulus

7 Oktober 2020 08:19 WIB
Wall Street ditutup jatuh setelah Trump batalkan pembicaraan stimulus
Dokumentasi - Tanda jalan Wall Street tergantung di depan New York Stock Exchange, Rabu (8/5/2013). ANTARA/REUTERS/Lucas Jackson/am.
Indeks-indeks utama Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menghentikan negosiasi dengan Demokrat tentang paket bantuan virus corona baru hingga setelah pemilihan 3 November.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 375,88 poin atau 1,34 persen, menjadi ditutup pada 27.772,76 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 47,66 poin atau 1,40 persen, menjadi berakhir di 3.360,97 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup jatuh 177,88 poin atau 1,57 persen, menjadi 11.154,60 poin.

Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 mundur, dengan consumer discretionary tergerus 2,13 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor utilitas menguat 0,86 persen, satu-satunya kelompok yang berhasil meningkat.

Trump mencuit pada Selasa sore bahwa dia telah menginstruksikan perwakilannya untuk berhenti merundingkan rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal sampai setelah pemilihan.


Baca juga: Wall Street dibuka melambung, Indeks Dow Jones melonjak 263,42 poin

Baca juga: Wall Street jatuh setelah Trump di tes positif terpapar COVID-19


Langkah itu membuat bingung investor yang berharap anggota parlemen Washington akan segera mencapai kesepakatan, kata para ahli.

Berita itu muncul ketika ketua Federal Reserve AS memperingatkan dinamika resesi di tengah dampak COVID-19.

Pemulihan ekonomi AS masih jauh dari selesai dan pelambatan yang berkepanjangan dalam laju perbaikan dari waktu ke waktu dapat memicu dinamika resesi yang khas, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada Selasa (6/10/2020) di pertemuan tahunan virtual Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis.

Dia mencatat bahwa tindakan kebijakan fiskal dan moneter AS sejauh ini "secara substansial meredam" dinamika resesi normal yang terjadi dalam penurunan, tetapi tanpa dukungan lebih lanjut, tren penurunan tersebut masih dapat muncul kembali.

The Fed bulan lalu mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada rekor level terendah mendekati nol dan mengisyaratkan untuk mempertahankan kisaran target ini hingga setidaknya 2023, mencatat bahwa jalur ekonomi akan sangat bergantung pada jalannya penanganan virus corona.



Baca juga: Wall Street naik karena Trump tinggalkan rumah sakit, harapan stimulus

Baca juga: Wall Street dibuka jatuh setelah Trump dinyatakan positif COVID-19

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020