Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya melalui restorasi terumbu karang atau Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG) resmi diluncurkan pemerintah yang melibatkan 11.327 orang dari berbagai kalangan.Program ini menyerap lebih dari 11 ribu tenaga kerja dari berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam peluncuran virtual,di Jakarta, Rabu, mengatakan Program PEN melalui restorasi terumbu karang merupakan upaya pemerintah mengurangi dampak ekonomi, khususnya di Bali yang selama ini bergantung pada sektor pariwisata.
"Program ini menyerap lebih dari 11 ribu tenaga kerja dari berbagai level dan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki ekosistem laut melalui restorasi terumbu karang sehingga upaya perbaikan ekonomi dan pemulihan ekosistem laut berjalan seiring," kata Luhut Pandjaitan.
Luhut Pandjaitan mengatakan Bali dipilih untuk program tersebut untuk bisa mengurangi dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: Pemerintah siap luncurkan program padat karya restorasi terumbu karang
Ia menyebut kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali berkurang hingga 99 persen sehingga Pulau Dewata merugi sekitar Rp9 triliun per bulan. Kondisi tersebut juga membuat lebih dari 100 ribu tenaga kerja sektor formal mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Luhut menjelaskan Program PEN padat karya melalui restorasi terumbu karang yang dilakukan di lima lokasi di Bali, yakni Pantai Sanur, Pantai Nusa Dua, Pantai Pandawa, Pantai Serangan, dan Buleleng, akan meliputi luas 50 hektare.
"Luasnya ini memang hanya 50 hektare tapi kalau itu di laut, luasnya akan jauh lebih besar. Program PEN ini merupakan kegiatan restorasi terumbu karang terluas, terbesar, yang pernah dilakukan Indonesia," katanya.
Luhut pun memastikan program tersebut akan berlanjut. Ia juga mengaku telah melapor ke Presiden Jokowi bahwa program akan dilanjutkan tahun depan dengan tambahan beberapa ratus hektare.
Baca juga: Luhut undang pakar dari AS berbagi pengalaman restorasi terumbu karang
Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjelaskan pembangunan Taman Terumbu Karang Indonesia (ICRG) akan menggunakan anggaran APBN KKP sebesar Rp111,2 miliar dengan melibatkan 11.327 orang.
"Pembangunan ICRG akan melibatkan organisasi masyarakat yang memiliki kompetensi profesional di bidang restorasi karang dan masyarakat terdampak pandemi baik pelaku usaha wisata, hotel, pemandu wisata dan masyarakat pesisir lainnya," katanya.
Edhy memastikan dalam pengembangannya ICRG akan berbasis pada kajian riset yang dilakukan bersama LIPI dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) dan juga kalangan akademisi di Bali.
Ia menambahkan pembangunan ICRG juga akan dilengkapi dengan kebun karang guna meramaikan kunjungan wisata Bali.
Baca juga: Menristek: Lindungi kekayaan terumbu karang Indonesia
"Program pengelolaan kawasan bisa dipadukan denga program KKP lainnya yaitu desa wisata bahari agar masyarakat memperoleh nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan jasa laut. ICRG awalan untuk kita bangkitkan ekonomi riil, ekonomi perikanan, ekonomi kelautan di Provinsi Bali," katanya.
Sementara itu Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik program tersebut lantaran selama ini potensi kelautan itu belum pernah dikelola secara benar dengan kebijakan memadai.
"Saya bersyukur program ini diluncurkan di Bali dalam konteks pelaksanaan PEN. Ini kehormatan dari Bali dan saya akan jaga ini dengan baik, jalankan dengan baik, dan akan kami kembangkan ke depan agar tidak hanya bergantung ke wisata tapi dari pertanian, kelautan, dan sektor strategis lainnya," pungkas Koster.
Baca juga: BPKN paparkan rekomendasi agar pariwisata bangkit dan konsumen nyaman
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020