Sebanyak 4.263 personel gabungan dari TNI/Polri diterjunkan untuk mengamankan demonstrasi massa Gerakan Tolak Omnibus Law (Getol) Jawa Timur yang berlangsung di beberapa lokasi di Surabaya, Kamis.
Kabagops Polrestabes Surabaya AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan ribuan personel gabungan itu akan disebar di beberapa titik vital yang dimungkinkan dilalui oleh massa demonstrasi.
"Personel gabungan menyebar mengamankan di titik Cito, Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernuran, DPRD Jatim, kawasan industri Sier, Margomulyo, dan akses tol," ujar AKBP Anton.
Baca juga: Personel Sudinhub Jaksel bantu penyekatan wilayah cegah aksi buruh
Baca juga: Ganjar datangi pendemo UU Cipta Kerja di Mapolres Semarang
Baca juga: Kemarin, hoaks soal hak buruh hingga UU Ciptaker permudah izin usaha
Ketua Bidang Buruh dan Miskin Kota Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Surabaya Habibus Shalihin mengatakan ada lebih dari 3.000 massa aksi terdiri dari gabungan 50 organisasi baik dari organisasi buruh, tani, mahasiswa, dan kaum miskin kota.
Sasaran utama aksi adalah di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Sementara titik kumpul ribuan massa akan dimulai dari Bundaran Waru sekitar pukul 10.00 WIB.
Tuntutan utamanya desakan kepada pemerintah dan DPR agar membatalkan Omnibus Law Cipta Kerja.
Massa aksi juga menggelorakan Mosi Tidak Percaya kepada Pemerintah dan DPR.
Sementara dari pantuan ANTARA di lapangan, massa dari berbagai kelompok buruh mulai memadati depan mal Cito Surabaya sejak pukul 10.00 WIB.
Ribuan massa membawa berbagai spanduk yang berisi penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja dan selanjutnya bergerak menuju Gedung Negara Grahadi dan Gedung DPRD Jatim di Surabaya.
Baca juga: Polisi amankan seratusan peserta demo ricuh di Semarang
Baca juga: Demo tolak UU Cipta Kerja mahasiswa di Lampung berakhir ricuh
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020