"Diduga tertular dari salah seorang pasien yang ditangani di tempat praktik beliau (Yudono)," ujar Budi Sulistyono di Ngawi, Kamis.
Menurut dia, terjangkitnya dr Yudono yang juga Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Ngawi itu diketahui dari hasil usap (swab test) yang keluar pada Senin (5/10) sore.
Menurut dia, dr Yudono tidak mengetahui jika pasien yang ditanganinya tersebut positif COVID-19.
Baca juga: Pasien OTG COVID-19 di Ngawi-Jatim disiapkan ruang isolasi khusus
Baca juga: Bertambah tiga, pasien COVID-19 di Magetan Jatim jadi 249 orang
"Setelah pasien itu dinyatakan positif, Pak Yudono baru melakukan tes cepat mandiri dan hasilnya non reaktif," katanya.
Namun, Yudono masih kurang yakin hingga sengaja melakukan tes usap di salah satu laboratorium di Mojokerto untuk memastikannya. Hasilnya, Yudono dinyatakan positif.
"Beliau saat ini menjalani isolasi di rumah sakit," kata Kanang, panggilan akrab Budi Sulistyono yang juga sebagai Bupati Ngawi tersebut.
Karena kepala dinasnya terpaparnya, Kanang langsung meminta kantor Dinkes ditutup sementara. Selain itu, pelacakan terhadap kontak erat juga dilakukan dan menjalani tes usap.
Adapun, penutupan sementara kegiatan perkantoran di Dinkes tersebut bertujuan untuk keperluan penelusuran (tracing) maupun sterilisasi semua ruangannya.
"Seluruh pegawai kantor diminta bekerja dari rumah. Paling tidak sampai hasil penelusuran diketahui," kata Bupati Kanang.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Ngawi Jaswadi menambahkan pihaknya masih menunggu hasil tes usap sekitar 20 orang yang kontak erat maupun pernah bersinggungan dengan Yudono selama 14 hari terakhir.
"Spesimen usap sudah kami kirim ke laboratorium di Mojokerto. Tesnya juga dilakukan terhadap para keluarga dekat pegawai Dinkes yang bersinggungan dengan dr Yudono," kata Jaswadi.
Ia tidak menampik jumlah kasus konfirmasi positif COVID-19 di Ngawi bertambah signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data perkembangan kasus COVID-19 di Ngawi per 7 Oktober 2020, jumlah warga yang terkonfirmasi positif mencapai 171 pasien. Dari jumlah itu, sebanyak 122 pasien dinyatakan sembuh, tujuh meninggal dunia, dan sisanya dalam perawatan dan isolasi.*
Baca juga: Bertambah empat, pasien COVID-19 di Kabupaten Madiun jadi 78 orang
Baca juga: Warga terkonfirmasi COVID-19 di Kota Madiun bertambah jadi 70 orang
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020