• Beranda
  • Berita
  • Masih dirawat akibat COVID-19, Trump ingin tetap berkampanye

Masih dirawat akibat COVID-19, Trump ingin tetap berkampanye

8 Oktober 2020 14:21 WIB
Masih dirawat akibat COVID-19, Trump ingin tetap berkampanye
Seorang anggota staf kebersihan Gedung Putih menyemprot ruang arahan pada malam Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali dari Walter Reed Medical Center setelah terkena penyakit virus korona (COVID-19), di Washington, Amerika Serikat, Senin (5/10/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Erin Scott/foc/cfo/pri.

Saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan yang saya terima. Ini adalah berkah terselubung

Presiden Donald Trump, yang masih dirawat di Gedung Putih karena infeksi COVID-19, merencanakan lebih banyak langkah kampanye untuk pemilu presiden Amerika Serikat.

Trump dijadwalkan tampil dalam wawancara televisi pertamanya sejak mengungkapkan bahwa dia telah tertular COVID-19, pekan lalu. Fox Business Network mengatakan wawancara itu akan disiarkan pada Kamis setelah pukul 8 pagi (1200 GMT).

Sangat ingin kembali berkampanye sejak keluar dari rumah sakit militer pada Senin (5/10), Trump telah membatalkan negosiasi dengan Kongres untuk putaran baru stimulus bagi ekonomi AS yang terpukul dan menyatakan dalam sebuah video bahwa penyakitnya adalah "hadiah dari Tuhan."

Baca juga: Fauci: Infeksi COVID-19 di Gedung Putih sebetulnya bisa dicegah
Baca juga: Wapres AS Pence dinyatakan aman ikuti debat pada Rabu


"Saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan yang saya terima. Ini adalah berkah terselubung," kata Trump dalam video yang diunggah ke akun Twitter-nya pada Rabu (7/10).

Ia menambahkan bahwa penggunaan obat eksperimental dari Regeneron Pharmaceuticals Inc telah memungkinkannya merasakan langsung seberapa efektif obat tersebut.

Dia berjanji untuk menyediakan perawatan secara gratis, tetapi tidak mengatakan bagaimana dia akan melakukannya atau siapa yang akan membayar biaya perawatan.

AS saat ini melaporkan lebih dari 44.000 kasus baru COVID-19 setiap hari.

Trump menghadapi kritik karena meremehkan virus corona baru, yang telah menewaskan lebih dari 210.000 warga Amerika dan membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.

Bahkan sejak mengungkapkan penyakitnya sendiri pada Jumat pekan lalu (2/10), Trump telah meremehkan bahaya penyakit pernapasan itu dan dikecam oleh pengguna media sosial karena menyebarkan informasi yang salah tentang COVID-19.

Trump sendiri belum terlihat di depan umum sejak dia diterbangkan dengan helikopter dari Pusat Medis Militer Walter Reed di luar Washington ke Gedung Putih pada Senin.

Jajak pendapat nasional menunjukkan Trump membuntuti pesaingnya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menjelang pemilihan November, dengan Biden juga menunjukkan keunggulan di negara-negara bagian yang penting untuk memenangkan Lembaga Pemilihan Umum AS.

Terlepas dari penyakitnya, Trump telah mencari cara untuk menyampaikan pesan pemilihannya dan merebut kepemimpinan Biden di sejumlah negara bagian yang menjadi "medan pertempuran", kata para penasihatnya.

Para pembantunya mengatakan Trump tidak sabar untuk kembali berkampanye dan bersikeras untuk melanjutkan debat presiden kedua pada 15 Oktober di Miami, meskipun Biden mengatakan bahwa dia tidak akan berpartisipasi dalam debat tersebut jika Trump tidak bebas virus.

Sumber: Reuters

Baca juga: Antibodi Regeneron diminati setelah perawatan Trump
Baca juga: Trump 'bebas gejala' COVID-9, kembali berkantor di Gedung Putih

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020