Djokovic (33) diperiksa lehernya saat laga di Court Philippe Chatrier dan pergerakannya terlihat terbatas pada set pembuka melawan petenis nomor 18 dunia itu.
Dia juga memanggil pelatihnya ke lapangan untuk mengatasi masalah pada lengan kiri atasnya.
Namun, unggulan utama itu pulih untuk lolos ke semifinal setelah menang 4-6 6-2 6-3 6-4 dan kemudian menyatakan harus mengatasi masalah fisik pada awal pertandingan tanpa mengungkapkan lebih jauh.
Baca juga: Kembali jumpa Carreno Busta, Djokovic ingin tampil lebih baik
Baca juga: Djokovic ke semi final French Open meski mengawali secara buruk
"Setiap kali dia menghadapi kesulitan dia selalu melakukan hal itu, itu artinya mengatakan bahwa dia sedang bermasalah, bahwa dia tidak nyaman dan bahwa saya bermain pada level tinggi dan menyebabkan dia meragukan dirinya sendiri," kata Carreno Busta seperti dilaporkan Reuters.
"Setiap waktu pertandingan berubah sulit dia meminta bantuan medis. Dia sudah melakukan hal ini sejak lama. Saya sudah tahu itu. Saya tahu itu akan terjadi di US Open, saya sudah tahu itu akan terjadi di sini dan saya tahu itu akan terus terjadi. Saya tak tahu apa memang kronis kondisi bahunya atau cuma mental."
Saat menghadapi pemain ini pula Djokovic terkena diskualifikasi bulan lalu pada babak keempat US Open karena tak sengaja memukulkan bola kepada hakim garis.
Djokovic yang memburu gelar Grand Slam ke-18, terlihat kesal Rabu itu dengan memukulkan raket ke pahanya karena kecewa ketika Carreno Busta merebut set pertama yang merupakan pertama kalinya petenis Serbia itu kehilangan set dalam turnamen Grand Slam tanah liat tahun ini.
"Saya tak tahu, mungkin karena tekanan atau hal yang mesti dia lakukan. Tapi dia meneruskan bermain normal kan? Saya tak tahu apakah dia sungguh sakit atau cuma masalah mental. Tanya dia saja," kata Carreno Busta kepada wartawan.
Baca juga: Singkirkan Rublev, Tsitsipas masih menanti calon lawan di semifinal
Baca juga: Taklukkan Collins, Kenin melaju ke semifinal French Open
Baca juga: Kvitova menuju semifinal kedua di Roland Garros
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020