Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan orang yang diamankan tersebut merupakan kelompok Anarko yang mencoba memancing keributan.
"Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah Anarko-anarko, perusuh itu," kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis.
Yusri juga menegaskan bahwa pelaku perusakan terhadap sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kepolisian bukan buruh pengunjuk rasa, melainkan perusuh yang menunggangi aksi unjuk rasa buruh menentang Omnibus Law Cipta Kerja.
"Ini memang perusuh yang menunggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini," ujar Yusri.
Pihak kepolisian juga mulai menyelidiki aksi perusakan sejumlah fasilitas umum di Ibu Kota dengan mencari para pelakunya. Salah satu yang akan dieriksa polisi adalah video-video perusakan yang beredar di media sosial.
Yusri menyebutkan ada beberapa personel kepolisian yang menjadi korban akibat aksi massa.
"Korban polisi juga sudah enam yang korban luka," tambahnya.
Baca juga: Polisi: aksi tolak UU Cipta Kerja berisiko jadi klaster COVID-19
Baca juga: Polda Metro amankan kelompok anarko dari luar Jakarta
Baca juga: Polda Metro temukan ajakan demo kepada pelajar
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020