"Pilkada 2020 sangat berbeda dengan beberapa kali pemilihan kepala daerah secara langsung karena saat ini kita hidup di masa pandemi," katanya dalam acara Sosilasisasi Pilkada 2020 kepada Masyarakat Kaltara oleh Kantor Kesbangpol Kaltara di Tanjung Selor, Kamis.
Acara sosialisasi Pilkada di tengah pandemi ini bertema "Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan menyukseskan pilkada berkualitas, sehat dan bebas COVID-19".
Baca juga: KPU terus dorong kampanye pilkada secara daring
Ia mengingatkan bahwa rakyat jangan memilih calon pemimpin yang mengabaikan protokol kesehatan selama mengikuti tahapan pilkada.
"Saya mengingatkan secara umum, artinya siapapun calon itu harusnya adu gagasan, bukan mengabaikan protokol kesehatan hanya demi untuk dipilih," katanya.
Pilkada sebelumnya, Kaltara termasuk tertinggi nasional dalam partisipasi pemilih, yakni sekitar 77 persen.
Baca juga: Bawaslu bubarkan dua kampanye Pilkada Serentak 2020 di Riau
Sedangkan pada Pilkada 2020 dengan jumlah pemilih sekitar 420.000 suara, maka target ditetapkan hanya 75 persen.
Pertimbangannya target Pilkada 2020 diturunkan atau hanya 75 persen karena pandemi sehingga diperkirakan jumlah partisipasi akan berkurang.
Hadir pada acara dengan protokol kesehatan ketat itu, perwakilan parpol, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, Ormas dan organisasi wartawan.
Baca juga: Tantangan mengubah kampanye di dunia nyata ke dunia maya
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020