Petisi yang diinisiasi konsorsium berisikan penggemar dan kandidat presiden Barcelona bernama "Mes que una mocio" (Lebih dari mosi) pada September lalu menyatakan telah mengumpulkan 20.687 tanda tangan dukungan.
Baca juga: Posisi Presiden Barcelona Bartomeu terancam hadapi mosi tidak percaya
Dari jumlah tersebut, komisi verifikasi menyatakan 19.380 tanda tangan sah, 1.088 tanda tangan tidak sah dan 219 lainnya disebut "diragukan", demikian dilansir Reuters, Jumat WIB.
Dengan demikian, jumlah tanda tangan yang sah telah melampaui ambang batas 16.520 suara yang dibutuhkan untuk mengaktivasi mosi tidak percaya terhadap Bartomeu.
Komisi tersebut menyatakan akan menggelar pertemuan lanjutan pada Jumat waktu setempat untuk menentukan langkah selanjutnya dari proses pengajuan mosi tidak percaya itu.
Dilaporkan media-media lokal, Barcelona telah meminta bantuan penjaga sipil untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan pemalsuan tanda tangan dalam kampanye mosi tidak percaya kepada Bartomeu.
Menurut laporan Reuters, sumber internal Barcelona mengkonfirmasi bahwa komisi verifikator memang berkomunikasi dengan pihak berwenang, tetapi tidak punya informasi lebih lanjut mengenai laporan yang diturunkan oleh stasiun radio Cadena Ser dan harian La Vanguardia tersebut.
Baca juga: Setien gugat Barcelona soal pelanggaran kontrak
Baca juga: Soal kepergian Messi, eks presiden Real Madrid justru bela Bartomeu
Hujan kritik dan desakan untuk memakzulkan Bartomeu muncul dipicu sikap Lionel Messi yang mengajukan transfer pada Agustus setelah Barcelona dipermalukan Bayern Muenchen 2-8 di perempat final Liga Champions.
Ketidakjelasan ambisi olahraga dan salah urus finansial disebut-sebut kalangan suporter sebagai alasan utama terhadap mereka menginginkan perubahan di jajaran manajemen klub.
Baca juga: Memphis Depay mengaku hampir bergabung dengan Barcelona
Baca juga: Wijnaldum pasrah Barcelona tak serius merekrutnya
Baca juga: COVID-19 membuat Barcelona rugi Rp1,67 triliun
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020