Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia masih harus mengejar beberapa negara seperti Malaysia, yang telah lebih dahulu secara serius menggarap 'halal industriy'
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi pembentukan jaringan investor tunggal atau angel investor untuk usaha rintisan (start up) halal , sebagai salah satu cara bagi Indonesia mengejar ketertinggalan pengembangan industri halal di tingkat global.
Jaringan investor yang diberi nama Indonesia Halal Startup Business Angle investor Network (IHSAN) tersebut dibentuk oleh Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) dengan dibantu oleh pengusaha asal Amerika Serikat sekaligus pendiri Halal Angels Network, Tausif Malik.
"Saya dengar HPN mulai serius menggarap start up business di kalangan millenialpreneur yang akan menggalang potensi investasi pengusaha muslim dari seluruh dunia. Ini adalah langkah nyata yang membanggakan dan butuh istiqamah untuk diperjuangkan," kata Ma'ruf dalam pidato kuncinya di acara Hari Lahir Ke-9 HPN secara virtual dari Jakarta, Jumat.
Baca juga: Wapres: Ekonomi kerakyatan kuat bila ditopang dua pilar
Baca juga: Pemerintah targetkan 20 juta pengusaha mikro dapat bansos di 2021
Ma'ruf mengatakan industri halal harus dikembangkan karena Indonesia memiliki potensi tinggi, baik dari segi sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA), untuk menciptakan produk-produk halal. Selama ini, Indonesia hanya berperan sebatas pemberi label atau sertifikat halal bagi produk-produk dari luar negeri.
Wapres juga meminta HPN dapat memanfaatkan peluang dalam pengembangan industri halal, baik di sektor makanan, pakaian, finansial, obat-obatan hingga kosmetika. Hal itu bertujuan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan industri halal, setidaknya dari negara-negara Asia Tenggara.
"Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia masih harus mengejar beberapa negara seperti Malaysia, yang telah lebih dahulu secara serius menggarap halal industry," ujarnya.
Angel investor merupakan individu dengan kekayaan bersih tinggi yang menginvestasikan dananya untuk perusahaan rintisan. Biasanya, investor jenis tersebut mengutamakan pada upaya membantu perusahaan rintisan dan mengesampingkan laba.
Melalui program IHSAN, HPN berharap akan semakin banyak pengusaha start up dari para nahdliyin untuk mengembangkan industri halal di Indonesia.
Baca juga: Wapres: Jangan ada yang berpikir untuk mengubah NKRI
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020