"Kemenparekraf terus melakukan promosi destinasi wisata di tengah pandemi COVID-19, serta melakukan sosialisasi penerapan 'clean, healty, safety and environment /CHSE (kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan hidup) di objek-objek wisata," kata Dwiyanto dari Kemenparekraf di sela acara implementasi protokol kesehatan CHSE melalui program "we love Bali" di Nusa Penida, Bali, Jumat.
Ia mengatakan program dibuat Kemenparekraf bertujuan mempromosikan dan meyakinkan kepada wisatawan agar tertarik berkunjung kembali ke objek-objek wisata saat menghadapi pandemi ini.
Baca juga: Kemenparekraf promosikan objek wisata Nusa Penida bagian timur
"Program tersebut untuk meyakinkan para wisatawan, bahwa di daerah yang dikunjungi telah berstandar protokol kesehatan. Sehingga tak diragukan dalam melakukan liburan mereka di daerah destinasi tersebut," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, program tersebut mengajak kepada komponen masyarakat dan elemen pariwisata bersama-sama mengunjungi destinasi wisata untuk melihat dari dekat protokol kesehatan yang diterapkan di objek wisata itu.
Peserta program "We Love Bali" selama tiga hari di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung pada hari ketiga mengunjungi objek wisata di Pulau Lembongan, yakni hutan mangrove (bakau) dan pelayanan hotel di kawasan itu.
Sebelumnya, pada hari pertama dan kedua, peserta yang berjumlah 40 orang mengunjungi objek-objek wisata di kawasan Nusa Penida bagian barat dan timur. Seperti kawasan wisata Klingking, Crystal Bay, Broken Beach (Pasih Uug), Pantai Billabong, Kawasan Raja Lima, Pantai Diamont, Pantai Impian hingga Pantai Tangisan Setan.
Baca juga: Kemenparekraf dukung inovasi tur virtual untuk promosikan pariwisata
Seorang peserta kegiatan program "We Love Bali" Suryani mengharapkan masyarakat yang memiliki objek wisata untuk menjaga kelestarian alamnya. Termasuk juga harus menjaga kebersihan agar bebas sampah plastik di kawasan tersebut.
"Saya harapkan masyarakat setempat untuk menjaga kelestarian alamnya. Di samping juga menjaga kebersihan agar bebas sampah plastik. Begitu juga pemerintah agar akses jalan diperbaiki agar lancar transportasi di sana," ujarnya.
Baca juga: Lima destinasi wisata di Sulut jadi sasaran Gerakan BISA Kemenparekraf
Baca juga: Kemenparekraf: Maksimalkan teknologi dalam MICE di era "new normal"
Baca juga: Kemenparekraf: Pembukaan destinasi wisata berdasarkan kebijakan pemda
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020