FIA menyatakan Dewan Motor Sport Dunia (WMSC) telah menyetujui perubahan regulasi teknis untuk musim 2021, "yang akan mencegah penggunaan rekayasa balik secara ekstensif dari desain milik rival untuk desain permukaan aerodinamika mobil," demikian Reuters melansir.
Racing Point menuai kontroversi ketika awal musim ini mereka menurunkan mobil RP20 yang sangat mirip dengan mobil juara dunia tahun lalu hingga dijuluki "Pink Mercedes".
Baca juga: Protes Renault tentang legalitas "pink Mercedes" terkait masa depan F1
Baca juga: Racing Point santai sikapi rival yang gerah dengan "Pink Mercedes"
Desain RP20 itu menyebabkan Renault mengajukan protes resmi, sehingga Racing Point didenda 400.000 euro oleh steward dan mendapat pengurangan 15 poin konstruktor karena kedapatan menjiplak brake duct mobil Mercedes 2019.
Namun, tim yang tahun depan berganti nama menjadi Aston Martin itu diizinkan meneruskan kompetisi musim ini tanpa harus mendesain ulang komponen mobil yang menjadi perdebatan tersebut.
Baca juga: Racing Point berganti nama menjadi Aston Martin untuk musim F1 2021
Sejumlah tim mengajukan banding menuntut sanksi yang lebih berat, dan Racing Point juga keberatan dengan keputusan itu, namun semua pihak membatalkan keberatan mereka setelah FIA mengeluarkan klarifikasi.
"Kolaborasi antara FIA, Formula 1 dan tim telah menghasilkan sejumlah tindakan... yang mengklarifikasi tanggung jawab dari setiap partisipan kejuaraan dalam hal desain dari komponen dari kursi tunggal," kata Ferrari saat itu.
Baca juga: FIA bakal ubah regulasi F1 2021 untuk hindari penjiplakan mobil
WMSC juga memberikan persetujuan akhir kepada Concorde Agreement yang baru yang mengikat keterlibatan para konstruktor di Formula 1 untuk lima tahun ke depan.
Seluruh 10 tim telah menyetujui kesepakatan itu bersama dengan pemegang hak komersial Liberty Media.
Baca juga: FIA setujui batas anggaran tim F1 dan sejumlah aturan baru untuk 2021
Baca juga: FIA rilis kalender provisional Formula E musim 2020/21
Baca juga: FIA perpanjang masa shutdown Formula 1
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020