Konser yang sekaligus menjadi penutup dari rangkaian Konser Wave of Cinema, kolaborasi Bioskop Online dan Visinema Music ini merupakan cara para sahabat Glenn yang ingin mengenang sosoknya melalui karyanya yang abadi.
“Surat Dari Timur adalah surat cinta kami pada musisi besar seorang Glenn Fredly, yang selalu memberikan banyak inspirasi untuk kita. Konser ini adalah bentuk apresiasi untuk semua semangat dan perjuangannya,” kata produser Saron Sakina.
Konser dibuka dengan lagu "Masih Ada" yang dibawakan oleh Marcello Tahitoe dilanjutkan dengan "Jendela Waktu" oleh Andien.
Di bawah sinar lampu panggung, Gamaliel mulai melagukan "Pada Satu Cinta", lalu diikuti Marcello Tahitoe kembali dengan membawakan "You Are So Beautiful".
Baca juga: Vira Talisa, Gamaliel & Audrey harap musisi muda beri warna baru
Baca juga: Glenn Fredly dan surat cintanya untuk Indonesia Timur
Suasana R&B dan jazz kemudian hadir melalui penampilan Cantika melalui lagu "Cukup Sudah" yang diiringi oleh seorang pianis. Penyanyi wanita lainnya, Rahmania Astrini lalu membawakan "Malaikat Juga Tahu" dan "Jejak Langkah".
Syahdu konser semakin memuncak ketika Andien melantunkan lagu "Kasih Putih".
Tak hanya syahdu, konser kali ini juga mengajak penonton untuk berdendang mendengar Ivan Nestorman dengan lagu "Sio Mama" dan "Kemanusiaan".
Disusul Molukka HipHop Community dengan membawakan lagu "Puritan", serta diakhiri oleh Maliq & D’essentials melalui lagu "Seandainya".
Konser "Surat dari Timur" mengambil inspirasi dari film "Surat dari Praha" dan "Cahaya dari Timur : Beta Maluku", film yang keduanya melibatkan Glenn Fredly.
Diiringi dengan cuplikan film dan dokumentasi yang beragam, memberikan kesan yang mendalam bagi penonton, dan membawa kembali mengenang Glenn serta perjuangannya semasa dirinya masih hidup.
Baca juga: Mutia Ayu rilis lagu "Itu Saja" untuk Glenn Fredly
Baca juga: Maliq & D'Essentials kenang kolaborasi Glenn Fredly dalam "Seandainya"
Baca juga: Once Mekel: Glenn Fredly lekat dengan musik dan kemanusiaan
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020