• Beranda
  • Berita
  • Pandemi, KKP distribusi 40.000 benih ikan tingkatkan ketahanan pangan

Pandemi, KKP distribusi 40.000 benih ikan tingkatkan ketahanan pangan

10 Oktober 2020 10:08 WIB
Pandemi, KKP distribusi 40.000 benih ikan tingkatkan ketahanan pangan
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto. ANTARA/HO-KKP/am.

Ketahanan pangan, terutama berbasis protein menjadi fokus penguatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tengah pandemi COVID-19

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang bersinergi dengan TNI AD, mendistribusikan 40.000 benih ikan sebagai stimulus peningkatan produksi pembudidaya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

"Ketahanan pangan, terutama berbasis protein menjadi fokus penguatan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di tengah pandemi COVID-19," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, langkah bersinergi dengan berbagai lembaga merupakan hal penting guna menjadi akselerasi tercapainya pembangunan perikanan budidaya berdaya saing dan berkelanjutan.

Bantuan tersebut terdiri dari 15.000 benih nila dan 25.000 benih ikan lele.

Selain itu, dilakukan restocking 90.500 benih ikan lokal di embung Desa Sumber Makmur Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu. Benih-benih tersebut terdiri dari 55.000 benih ikan jelawat, 5.500 benih ikan baung dan 30 ribu benih ikan papuyu.

“Mendistribusikan bantuan benih ke daerah-daerah adalah komitmen kami dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan melalui program TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa) ini sangat terbantu," urai Slamet.

Sementara itu, ujar dia, restocking benih ikan di perairan umum juga merupakan agenda prioritas rutin KKP.

Ia memaparkan, tujuan restocking adalah untuk mendongkrak produktivitas perikanan budidaya nasional secara berkelanjutan serta menjaga ketahanan pangan pada masa pandemi.

Terlebih, lanjutnya, kegiatan perekayasaan perbenihan yang berkembang seperti di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandingan juga bertujuan untuk mendorong pengembangan spesies spesies lokal seperti ikan jelawat, baung dan papuyu.

"Saya akan terus dorong BPBAT Mandiangin dalam mengembangkan varian komoditas ikan lokal dan selanjutnya dilakukan restocking di perairan umum," katanya.

Kepala BPBAT Mandiangin, Andy Artha Donny mengaku siap untuk terus melakukan perekayasaan teknologi perbenihan dalam pengembangan budidaya ikan lokal agar tak punah.

Menurut Andy Artha Donny, komoditas ini merupakan ikan yang digemari masyarakat Kalimantan Selatan.

"Harapannya, selain ikut berperan menjaga ketahanan pangan terutama sebagai ikan konsumsi, kami juga turut aktif dalam menjaga keseimbangan alam," ujar Andy.

Baca juga: Tingkatkan produksi budidaya, KKP salurkan benih dan pakan ikan

Baca juga: KKP: Perikanan merupakan sektor yang bernilai positif saat pandemi

Baca juga: Saat pandemi, KKP gencar salurkan benih bermutu ke daerah

Baca juga: KKP sebut "restocking" benih ikan sebagai jurus jitu ketahanan pangan

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020