Lebih dari 30 diplomat di Minsk, Belarus, dipanggil pulang ke Warsawa, Jumat (9/10), kata wakil menteri luar negeri Polandia.
Penarikan puluhan diplomat itu dilakukan setelah Belarus meminta Polandia mengurangi keberadaan diplomatnya di kedutaan setelah dua negara bersitegang karena Warsawa memprotes aksi keras Minsk terhadap demonstrasi massa di Belarus.
Tidak hanya Polandia, Belarus juga meminta Lithuania mengurangi jumlah diplomatnya di Minsk. Pemerintah Lithuania pun memanggil lima diplomatnya pulang, Jumat (9/10), kata kementerian luar negeri negara itu.
Belarus menuding Polandia dan Lithuania ikut campur urusan dalam negeri karena mereka menampung sejumlah pemimpin dari kalangan oposisi yang terasing dan menolak mengakui kemenangan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada pemilihan presiden 9 Agustus 2020.
Kalangan oposisi menuduh pemerintah mencurangi pemilu, tetapi tudingan itu dibantah oleh Lukashenko.
Dua negara itu sebelumnya menolak mengurangi jumlah diplomatnya sebagaimana diminta Belarus.
Namun, Polandia dan Lithuania sempat memanggil duta besar masing-masing untuk membahas cara mengurangi ketegangan.
“Otoritas Belarus meminta kami membatasi jumlah diplomat di Belarus. Oleh karena itu, lebih dari 30 diplomat keluar dari Belarus saat ini dan pulang ke Warsawa,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Marcin Przydacz.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lithuania, Rasa Jakilaitiene, pihaknya telah memanggil lima diplomatnya pulang. “Harapannya, langkah itu dapat membuka pintu dialog,” kata Przydacz.
Belarus pada Jumat minggu lalu menarik duta besarnya dari Polandia dan Lithuania.
Delapan negara Eropa lainnya, antara lain Romania, Jerman, dan Republik Ceko, juga memanggil pulang duta besar masing-masing dari Belarus sebagai aksi solidaritas untuk Polandia dan Lithuania.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab pada Jumat juga mengatakan Inggris akan menarik duta besarnya di Minsk.
“Inggris mengecam keputusan Belarus mengusir diplomat Polandia dan Lithuania ... sebagai aksi solidaritas, kami sementara ini menarik duta besar kami untuk membahas situasi di Belarus,” kata Raab lewat unggahannya di Twitter.
Sumber: Reuters
Baca juga: Belarus tuding negara Barat coba sebarkan kekacauan
Baca juga: Bertemu oposisi Belarus yang diasingkan, Macron janjikan bantuan
Baca juga: Uni Eropa: Alexander Lukhashenko bukan presiden sah Belarus
Kemenkeu MOU Dengan Republik Belarus
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020