Universitas Terbuka berhasil meluluskan 50 mahasiswi program S1 dari kalangan pekerja migran Indonesia di Hong Kong.UT juga sedang menjajaki program S2 untuk PMI di Hong Kong
"Ini catatan yang menggembirakan. Di tengah situasi pandemi seperti sekarang, 50 PMI kita berhasil lulus UT," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, kepada ANTARA, Minggu.
Selain 50 mahasiswi yang dinyatakan lulus, dia menyebutkan masih ada 24 mahasiswi lagi dari kalangan PMI Hong Kong yang sedang mempersiapkan ujian akhir.
Sementara itu, sampai saat ini UT memiliki 242 mahasiswi di Hong Kong yang mayoritas dari kalangan pekerja sektor formal.
"UT juga sedang menjajaki program S2 untuk PMI di Hong Kong," kata Yaya yang wilayah tugasnya meliputi China, Mongolia, Hong Kong, dan Makau itu.
Dengan kehadiran UT, para PMI tidak hanya mencari uang di luar negeri, melainkan juga menambah ilmu sekaligus gelar akademik.
Selama masa pandemi ini, kegiatan perkuliahan para mahasiswi UT di Hong Kong dilakukan secara daring tiga kali dalam sepekan.
"Kalau sebelum pandemi, ada satu kali pertemuan tatap muka setiap hari Minggu, sekarang diganti menjadi daring semua," ujar Atdikbud.
Mahasiswi UT dari kalangan PMI tersebut ada yang berbekal ijazah SMA dari Indonesia dan ada pula yang mendaftar dengan menggunakan ijazah Program Belajar Paket C dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Indonesia di Hong Kong.
Hong Kong sedang menerapkan aturan pembatasan sosial selama masa pandemi dengan melarang pertemuan fisik lebih dari empat orang sehingga kegiatan perkuliahan tatap muka UT ditiadakan.
Baca juga: KJRI Hong Kong imbau pekerja migran tunda cuti
Baca juga: KJRI Hong Kong minta PMI tidak keluar rumah pada hari libur
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020