Menurut Anies, usai meninjau lokasi di Jakarta, Minggu, belum diketahui pasti lama waktu pengerjaan perbaikan dapat dilakukan oleh tim teknis.
"Sebenarnya begini, butuh waktu lama atau tidak, nanti secara teknis, karena lokasinya cukup sulit," ujarnya.
Anies menyebutkan, kondisi saat ini aliran Kali Anak Setu tertutup oleh puing-puing tembok yang roboh sepanjang 50 meter dan tanah, praktis aliran sungai menjadi buntu.
Akibatnya, lanjut Anies, aliran kali menjadi buntu, masyarakat di bawah aliran kali terdampak banjir.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air telah mengirimkan sejumlah mobil pompa untuk menyedot aliran kali dari permukiman warga sembari proses pembersihan puing-puing dikerjakan.
Baca juga: 300 rumah warga di Kelurahan Ciganjur terendam banjir 150 cm
Menurut Anies, pompa-pompa yang dioperasionalkan memiliki kekuatan yang cukup untuk mengalirkan volume air yang mengalir ke pemukiman warga dan jalanan.
Namun, untuk pompa mobil karena berukuran besar, sulit untuk masuk ke dalam permukiman warga yang padat dengan penduduk.
Baca juga: Banjir di Ciganjur masih menyisakan lumpur dan genangan
"Pompa besar-besar, ukuran lebar truknya juga besar, sementara harus masuk ke kampung di sini. Mungkin lebih kecil ukurannya, lebih banyak jumlahnya," kata Anies.
Sebelumnya, longsor dan banjir di Jalan Damai, Kelurahan Ciganjur, pada Sabtu (10/10) malam telah merendam 300 rumah warga, 500 orang mengungsi. Bencana yang terjadi saat hujan deras itu mengakibatkan satu orang tewas dan dua lainnya terluka.
Baca juga: Satu warga tewas akibat Kali Setu Ciganjur longsor
Pewarta: Laily Rahmawaty/Ricky Prayoga
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020