• Beranda
  • Berita
  • Presiden catat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 naik

Presiden catat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 naik

12 Oktober 2020 11:12 WIB
Presiden catat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 naik
Ilustrasi- Presiden Joko Widodo (tengah) berpidato di sela acara pemberian bantuan modal kerja kepada pedagang kecil yang terdampak COVID-19 di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/7/2020). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp)

Hal yang juga penting, kata dia, menekan kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai kedisplinan dalam protokol kesehatan

Presiden Joko Widodo mencatat tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia naik dan lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia.

“Rata-rata kesembuhan per-11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang sebesar 75,03 persen. Ini juga sudah lebih baik,” kata Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas (melalui video konferensi) dengan topik Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka Jakarta, Senin.

Ia menegaskan hal itu sebagai sesuatu yang baik dan oleh karena itu angka rata-rata kesembuhan harus ditingkatkan.

Beberapa hal yang harus dilakukan di antaranya dengan meningkatkan standar pengobatan dari rumah sakit, di ICU, maupun di tempat-tempat isolasi.

“Dan kita juga sudah bisa menekan rata rata angka kematian, meski masih di atas dunia, di (angka, red.) 3,55 persen,” kata Presiden.

Baca juga: Presiden minta prioritas penanganan COVID-19 untuk 12 kabupaten/kota

Meski begitu ia mengatakan angka tersebut masih lebih baik dari dua pekan sebelumnya yang mencapai lebih dari 3,77 persen.

“Namun masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus,” katanya.

Laporan yang diterima Presiden Jokowi menunjukkan sampai dengan 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia 19,97 persen.

“Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID-19, kasus aktif COVID-19 dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik. Dan juga lebih baik dari, kalau kita lihat di 27 September 2020 yang lalu yang mencapai 22,46. Jadi penurunannya kelihatan sekali dari 22,46 menjadi 19,97 persen,” katanya.

Hal yang juga penting, kata dia, menekan kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai kedisplinan dalam protokol kesehatan.

Baca juga: Presiden minta jajaran segera paparkan "roadmap" pemberian vaksin
Baca juga: Luhut minta pengetatan protokol kesehatan di Bodetabek tekan COVID-19

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020