“Kehadiran berbagai teknologi untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 merupakan kebutuhan mendesak yang harus segera dikembangkan,” katanya saat membuka ICECME secara virtual yang digelar Fakultas Teknik Unsyiah pada 13-14 Oktober yang diikuti para peneliti dunia di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.
Baca juga: Akademisi Unsyiah: Butuh keterlibatan ulama sosialisasikan COVID-19
Ia menjelaskan pandemi COVID-19 menuntut respons yang cepat dari berbagai keilmuan, termasuk bidang teknik dan industri.
“Saya berharap melalui forum internasional ini, para peserta konferensi, yaitu para akademisi, peneliti serta peserta lainnya untuk dapat berkolaborasi dan melahirkan gagasan penting demi meningkatkan penelitian dan inovasi di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Menurut dia, ICECME memiliki hubungan erat dengan konferensi internasional lainnya, seperti International Conference on Information Technology, Advanced Mechanical and Electrical Engineering (ICITAMEE) di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
“Kami percaya bahwa akademisi dan pelaku industri tidak bisa bergerak sendiri, tapi harus berkolaborasi, karena dengan berkolaborasi, kita lebih mudah mewujudkan tujuan kita, yaitu membawa perubahan yang lebih baik pada lingkungan dan kehidupan," kata Rektor.
Ketua Pelaksana ICECME Dr Akhyar,menjelaskan ICECME adalah program tahunan dari Jurusan Teknik Mesin dan Industri (JTMI) Unsyiah.
Forum ilmiah tersebut, sebagai wadah bagi para peneliti untuk dapat saling bertukar ilmu dan pengalaman, membuat perencanaan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan bersama, dan berbagi sumber daya serta memperluas jaringan kerja.
Baca juga: Unsyiah bagikan dua ribuan hand sanitizer untuk masyarakat
Baca juga: Unsyiah siap jadi tempat pengujian tes virus corona
Adapun topik yang dibahas meliputi computational mechanics, metallurgy and material science, energy, manufacturing processes and systems, biomechanics, interfacial intelligent, Micro/Nano Engineering, micro-electro-mechanical systems, machine learning dan mechatronics.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020