Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah menyatakan kesiapan daerahnya mewujudkan program 1.000 Desa Sapi.Optimis pengembangan desa 1000 sapi secara nasional di NTB akan sukses, karena para peternak terbiasa mengembangkan sapi secara tradisonal dan turun-temurun.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah memberi apresiasi bagi para peternak, khususnya di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah yang bisa secara mandiri menyediakan lahan untuk kebutuhan pakan ternak masing-masing.
"Inilah perlunya cara usaha beternak dengan cara berkelompok," kata Gubernur NTB saat menemani Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, drh Makmun Mujahidin di Dusun Bermi dan Dusun Bumbung, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Selasa.
Zulkieflimansyah mengaku lima desa di Kecamatan Pujut yang nantinya menjadi lokasi sasaran program 1.000 Desa Sapi sudah sangat siap.
Program Desa 1000 sapi di Kecamatan Pujut akan diserahkan tahun ini, seperti halnya di Labangka. Karenanya, Doktor Zul sapaan akrab gubernur meminta agar semua persiapan harus dimatangkan dengan baik, sehingga terpilihnya Provinsi NTB diantara 5 provinsi percontohan lainnya dapat betul-betul berjalan dengan sukses.
Baca juga: Kementan- TNI AD kerja sama program peternakan 1.000 desa sapi
"Kita berharap apa yang dilakukan ini juga bisa menjadi penyemangat bagi peternak lainnya untuk meniru cara beternak sapi yang baik dan menghasilkan guna memberikan pendapatan secara ekonomi bagi masyarakat. Diharapkan program desa 1.000 sapi ini bisa segera terwujud di NTB dan dapat dinikmati hasilnya oleh masyarakat sekitar lokasi pengembangan," katanya.
Direktur Pakan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, drh Makmun Mujahidin yang juga penangung jawab pelaksana untuk program 1000 desa sapi untuk NTB mengungkapkan bahwa program ini dilaksanakan dalam rangka menekan jumlah impor sapi. Selain itu program ini juga dihajatkan untuk memperbaiki ekonomi masyarakat secara berkesinambungan. Alasan lainnya, ditengah pandemi ini, hanya usaha pertanian termasuk di sektor peternakan yang masih tetap eksis.
Program desa seribu sapi di Lombok Tengah ini menyasar 5 desa berdekatan di wilayah Kecamatan Pujut. Sapi yang diberikan dalam bentuk sapi betina dan penggemukan. Dipilihnya 5 desa berdekatan ini menurutnya dimaksudkan agar pembinaan dan kontrol bisa dilaksanakan dengan maksimal. Pembinaan dimaksud yakni para inseminator maupun para dokter hewan bisa terkonsentrasi dalam melakukan pendampingan ataupun pembinaan kepada kelompok ternak.
"Termasuk nantinya teknis pengolahan limbah juga bisa dilakukan dengan baik, termasuk pemenuhan pakan ternaknya dan pengolahan limbah yang bisa menghasilkan secara ekonomi bisa terkoordinir pula dengan baik," kata Makmun.
Makmun optimis pengembangan desa 1000 sapi secara nasional di NTB akan sukses, karena para peternak di sini sudah terbiasa mengembangkan sapi sejak lama secara tradisonal dan turun-temurun.
Baca juga: Pemprov NTB pastikan lima desa siap menerima bantuan sapi impor
Ditambahkan, berdasarkan evaluasi pilot project, diharapkan pada tahun mendatang program ini dapat direplikasi ke seluruh provinsi di Indonesia atau 1.000 desa sesuai potensi dan kriteria, sehingga target penambahan populasi dan pemenuhan protein hewani bagi seluruh masyarakat di Indonesia dapat tercapai.
Kepala Dinas Peternakan NTB, Hj Budi Septiani menegaskan, program seribu desa sapi ini dipersiapkan secara maksimal dengan harapan program desa 1 000 sapi ini bisa segera terwujud sesuai harapan Gubernur NTB.
"Dukungan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah sangat mendukung baik melalui APBD provinsi maupun kabupaten. Diharapkan kepada penerima manfaat 1.000 desa sapi ini agar tetap bersemangat dan terus untuk dikembangkan, sehingga apa yang diinginkan untuk industrialisasi peternakan itu bisa terwujud di NTB," katanya.
Sementara itu Kepala Desa Mertak, Satria, menyambut baik program ini. Ia berharap peternak semakin sejahtera dan memiliki pengetahuan tentang beternak yang standar dan sehat.
"Kalau bisa kami ingin segera mendapatkan sapi itu dan ditambah lagi programnya," pintanya.
Menurutnya, bantuan ini mengubah paradigma peternak, cara beternak yang lebih baik dan memiliki manfaat lebih banyak, dimana peternak akan menjadikan usaha peternakan sebagai usaha pokok yang memiliki manfaat yang banyak.
Biasanya pelihara sapi hanya dijual sekali setahun, namun adanya pabrik pakan dan program desa 1.000 sapi ini peternak dapat membuat dendeng, bakso dan banyak manfaat lain.
"Tujuannya agar kami sebagai masyarakat sejahtera," katanya.
Baca juga: NTB akan terima 2.500 sapi indukan impor
Baca juga: NTB hentikan pengiriman sapi ke daerah lain
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020