Paparan delegasi anak Indonesia di Forum Anak ASEAN (ASEAN Children Forum/ACF) 2020, yang berlangsung secara daring menyatakan bahwa banyak hal baik yang bisa dipetik selama masa karantina akibat pandemi COVID-19.anak-anak Indonesia menunjukkan kemampuannya di kancah Internasional
Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Eka Kanya Santi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menjelaskan, delegasi Indonesia yang ikut serta yaitu Ema Dilsiana yang berasal dari Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) Bekasi, perwakilan Forum Anak Nasional (FAN) yaitu Belva Rehardini yang berasal dari Solo, serta Abdul Gilang Tawakkal berasal dari Makassar dan perwakilan dari teman autis Yayasan Autism Indonesia yaitu M Lukman Ibrahim Salim yang berasal dari Jakarta.
Dalam pemaparan mereka di Forum Anak ASEAN yang berlangsung Selasa (13/10), disebutkan hal-hal baik yang dapat dilakukan selama pandemi seperti membuat proyek motivasi, bergabung dalam forum-forum pengembangan diri, mengikuti seminar, dan bisa lebih membangun kelekatan dengan orang tua dan keluarga, katanya.
Baca juga: Kapal Pemuda Asia Tenggara, Indonesia kirim 28 anak muda ke Jepang
Mereka dengan percaya diri memaparkan materi secara daring mengenai Mental Health and Recovery yang diawali dengan penjelasan mengenai kondisi faktual di Indonesia yang dirasakannya menghadapi COVID-19.
Sebelumnya, delegasi Indonesia melakukan survei terhadap 340 anak Indonesia berkaitan dengan dampak COVID-19.
Berdasarkan hasil survei tersebut, diketahui rasa bosan menjadi dasar yang dirasakan anak-anak Indonesia yang akhirnya berpengaruh kepada kesehatan mental.
Hal tersebut diperparah dengan kondisi lingkungan keluarga maupun masyarakat yang terdampak COVID-19.
Dimulai dari banyaknya orang tua yang diberhentikan dari pekerjaannya dan menyebabkan kondisi ekonomi keluarga yang kian terpuruk hingga berpengaruh terhadap proses belajar yang dilakukan secara daring dimana membutuhkan data internet serta gadget yang memadai. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat anak-anak Indonesia.
Baca juga: Sepuluh anak Indonesia diundang ke simposium ASEAN di Thailand
Paparan diakhiri dengan pemberian rekomendasi bagi seluruh negara ASEAN dan bagi para orang tua, terutama rekomendasi yang berkaitan dengan treatment untuk mengurangi rasa bosan selama pandemi COVID-19.
Eka Kanya menjelaskan, pihaknya mendukung upaya anak-anak Indonesia dalam forum tersebut di mana sebelumnya telah dilakukan pendampingan bersama dengan Kabag Kerja Sama Luar Negeri Biro Perencanaan Susi Tanjung, Mentor delegasi Indonesia yang berasal dari Balai Anak "Handayani" Jakarta, Tirani Larasati dan fasilitator lainnya.
"Ini waktunya anak-anak Indonesia menunjukkan kemampuannya di kancah Internasional," kata Kanya.
ACF dilaksanakan dua tahun sekali, dan tahun ini, Kamboja menjadi tuan rumah penyelenggara ACF ke-6 dengan tema "Dampak COVID-19 dan Situasi Saat ini bagi Anak-Anak" yang dilaksanakan secara daring.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Deputy Secretary General of ASEAN for ASEAN Socio Cultural Community, HE Kung Phoak yang menyampaikan secara singkat misi pelaksanaan ACF dari tahun ke tahun serta harapannya terhadap seluruh anak-anak di ASEAN walaupun di tengah pandemi.
Kegiatan AFC selanjutnya akan dilaksanakan pada 2022 dan Indonesia akan menjadi tuan rumah pelaksanaan AFC ke-7.
Baca juga: Ratusan anak autis ikut ASEAN Autism Games
Baca juga: Riset: dua pertiga anak-anak di kawasan ASEAN pilih internet dibandingkan TV
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020