• Beranda
  • Berita
  • BKPM fasilitasi MoU layanan logistik dengan investor Thailand

BKPM fasilitasi MoU layanan logistik dengan investor Thailand

14 Oktober 2020 18:01 WIB
BKPM fasilitasi MoU layanan logistik dengan investor Thailand
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang difasilitasi BKPM antara perusahaan afiliasi investor Thailand dengan PT Pos Logistik Indonesia dalam rangka mendukung investasi industri gula dan garam asal Thailand di Indonesia. ANTARA/HO-BKPM

tolong libatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di daerah lokasi investasi

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama layanan logistik antara sejumlah perusahaan afiliasi investor Thailand dengan PT Pos Logistik Indonesia, anak usaha BUMN PT Pos Indonesia.

Kerjasama tersebut melibatkan PT Pos Logistik Indonesia dengan enam perusahaan investor asal Thailand, yaitu Dinamika Utama Jaya Group, Angkasa Jet Terminal Bandung, PT Kingsford Art Queen Int, PT Qiana Sugar Inathai, PT Indira Garam Inathai dan PT Yanvira ASSET Inathai.  Penandatanganan disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi dan Staf Khusus bidang Ekonomi Makro BKPM Eka Sastra di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (12/10).

Imam Soejoedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, menyampaikan apresiasi atas rencana kerja sama yang merupakan sinyal positif bagi perekonomian Indonesia di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini.

"Permintaan dari BKPM, tolong libatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di daerah lokasi investasi, baik sebagai supply chain maupun supplier, agar rembesan investasi ini bisa dinikmati di daerah," katanya.

Imam menuturkan perusahaan lokal juga harus mendapatkan keuntungan dengan adanya investasi tersebut.

"Kita tidak ingin sentra ekonomi hanya di pusat, tapi juga harus didorong di daerah. Minimal 20 persen kegiatan supply chain-nya diberikan kepada daerah, dengan catatan perusahaan lokal yang memiliki kapabilitas, kapasitas, dan ekuitas," katanya.

Yang tidak kalah penting, lanjut Imam, yakni optimalisasi penyerapan tenaga kerja di lokasi investasi juga sangat diperlukan. BKPM akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah di lokasi usaha, terkait kesiapan jumlah tenaga kerja lokal yang dapat diserap dengan adanya investasi itu.

Imam menambahkan rencana kerja sama pengembangan industri gula dan garam itu juga diharapkan tidak hanya untuk penguatan sektor industri saja, akan tetapi juga dalam rangka substitusi impor, sehingga dapat memberikan dampak ganda bagi pemerintah Indonesia.

Staf Khusus bidang Ekonomi Makro BKPM Eka Sastra, dalam kesempatan tersebut menjelaskan BKPM memiliki tugas untuk memfasilitasi investasi yang akan masuk ke Indonesia, baik investasi asing maupun dalam negeri.

Dalam hal ini, BKPM akan mengajak pihak swasta dan BUMN untuk berkolaborasi agar semakin banyak investasi yang masuk dan berkualitas, sehingga sektor industri dapat berkembang lebih baik.

"Saya menyampaikan arahan dari Kepala BKPM, agar rencana investasi ini tidak berhenti di MoU saja. Tapi bisa dijalankan dengan baik, dengan memaksimalkan potensi yang kita miliki," katanya.

Penandatanganan MoU menjadi komitmen realisasi rencana investasi asal Thailand di bidang usaha industri dan perkebunan gula dengan nilai investasi sebesar 200 juta dolar AS serta industri garam dengan nilai investasi sebesar 120 juta dolar AS di Indonesia.

Pengembangan investasi di bidang usaha industri dan perkebunan gula rencananya akan memiliki kapasitas produksi 1,5 juta MT per tahun. Sementara, pengembangan industri garam memiliki kapasitas produksi 2,2 juta MT per tahun.

Indonesia, dijelaskan BKPM, dipilih sebagai lokasi yang tepat untuk membangun industri tersebut karena dinilai memiliki keunggulan lokasi yang strategis sebagai akses pasar untuk memenuhi kebutuhan gula dan garam dalam negeri, ASEAN, maupun pasar global.

Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan sertifikasi halal dari Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia untuk memasuki pasar Timur Tengah.

Direktur Utama PT Dinamika Utama Jaya Group Zaenal Aziz menyampaikan harapannya untuk terus mendapatkan dukungan dari BKPM untuk merealisasikan investasi ini.

Sementara Direktur Operasional dan Overseas TMM PT Kingsford Art Queen Int Yanvi Alex mengungkapkan terima kasih atas dukungan BKPM.

"Secara prinsip, saya siap sebagai kurir. Izinkan industrinya berjalan. Mohon di-support, secara administratif pengurusan," ujar Yanvi.

Baca juga: BKPM ajak investor nasional dan lokal kerja sama
Baca juga: Kepala BKPM: tidak ada izin daerah ditarik ke pusat
Baca juga: BKPM masih siapkan program kemitraan investasi besar dan UMKM

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020