• Beranda
  • Berita
  • Wall Street berakhir turun, Indeks Dow Jones merosot 165,81 poin

Wall Street berakhir turun, Indeks Dow Jones merosot 165,81 poin

15 Oktober 2020 08:13 WIB
Wall Street berakhir turun, Indeks Dow Jones merosot 165,81 poin
Ilustrasi - Pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Shannon Stapleton/am.

Optimisme berkembang pesat seperti roket minggu lalu dan sekarang optimisme mulai turun kembali,

Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), dipimpin penurunan saham Amazon dan Microsoft, ketika para investor kehilangan harapan bahwa stimulus fiskal Amerika Serikat (AS) akan disetujui sebelum pemilihan presiden pada 3 November.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 165,81 poin atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 28.514,00 poin. Indeks S&P 500 turun 23,26 poin atau 0,66 persen, menjadi berakhir di 3.488,67 poin dan  Indeks Komposit Nasdaq ditutup anjlok 95,17 poin atau 0,80 persen, menjadi 11.768,73 poin.

Komentar suram dari Menteri Keuangan Steven Mnuchin bahwa kesepakatan kemungkinan tidak akan dibuat sebelum pemungutan suara, ditambahkan ke sentimen rapuh menyusul laporan laba kuartalan beragam dari para pemberi pinjaman utama Wall Street.

"Pada saat ini menyelesaikan sesuatu sebelum pemilihan dan melaksanakannya akan sulit, hanya mengingat di mana kami berada dan tingkat detailnya, tetapi kami akan mencoba untuk terus mengatasi masalah ini," kata Mnuchin dalam sebuah konferensi yang disponsori oleh Milken Institute.

Baca juga: Dolar jatuh dan euro terendah, tertekan memudarnya harapan stimulus AS

Saham-saham AS telah menguat dalam beberapa sesi baru-baru ini di tengah optimisme bahwa pemerintah akan memberikan stimulus baru untuk mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh pandemi Virus Corona.

"Optimisme berkembang pesat seperti roket minggu lalu dan sekarang optimisme mulai turun kembali," kata Kepala Perdagangan dan Penelitian Harvest Volatility Management, Mike Zigmont, di New York. “Saya pikir stimulus sebagai peristiwa makro besar sudah dimasukkan ke dalam harga saham. Ini hanya pertanyaan tentang kapan detailnya muncul dan kapan stimulus mulai berlaku."

Saham Amazon jatuh 2,3 persen dan Microsoft kehilangan 0,9 persen, keduanya membebani pasar lebih banyak daripada saham-saham lainnya di S&P 500.

Bank of America anjlok 5,3 persen dan Wells Fargo merosot 6,0 persen setelah hasil kuartalan mereka mengecewakan. Ini membuat indeks bank S&P 500 melorot 2,4 persen.

Baca juga: IHSG melambung, terkerek aksi korporasi sejumlah BUMN

Musim laporan laba kuartal ketiga sedang berlangsung, dengan tanda-tanda perbaikan keseluruhan dalam ekspektasi tentang seberapa parah perusahaan-perusahaan AS telah dirugikan oleh pandemi. Analis memperkirakan laba anjlok 19 persen dari tahun sebelumnya, menurut data IBES Refinitiv, versus perkiraan penurunan 25 persen pada 1 Juli.

Pasar juga mulai mencerna prospek kemenangan Demokrat, kata ahli strategi dan manajer dana.

Sementara banyak investor memandang kandidat Demokrat Joe Biden lebih cenderung menaikkan pajak, mereka semakin menunjuk pada potensi manfaat dari kepresidenan Biden, seperti belanja infrastruktur yang lebih besar dan ketidakpastian perdagangan global yang berkurang.

UnitedHealth Group Inc turun 2,9 persen, meskipun menaikkan perkiraan labanya, karena perusahaan asuransi AS itu mengatakan sulit untuk memprediksi dampak pandemi terhadap labanya.

Baca juga: Saham Tokyo ditutup bervariasi, setelah Wall Street jatuh semalam
 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020