Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan gerakan cuci tangan bisa masuk ke dalam modul pelajaran sekolah yang dimulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).sejak mulai PAUD sudah harus mulai diajarkan tentang gerakan ini
"Kami minta sejak mulai PAUD sudah harus mulai diajarkan tentang gerakan ini, jadi kita masukkan dalam elemen di institusi pendidikan baik ekstrakurikuler maupun modul pelajaran," kata Kadinkes DKI Jakarta Widyastuti dalam webinar yang di selenggarakan Kemenkes RI dengan tema 'Kampanye Nasional dan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia', Kamis.
Baca juga: PMI edukasi cara cuci tangan dengan benar secara masif dukung PSBB
Akan lebih baik lagi, lanjut Widyastuti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah bergerak untuk memasukkan gerakan cuci tangan itu ke dalam ekstrakurikuler atau modul pembelajaran yang mengajak siswa dalam gerakan cuci tangan sejak tingkat PAUD.
"Untuk selalu memasukkan tentang ajaran cuci tangan ini dengan baik dan benar sehingga sekali lagi dengan gerakkan yang sangat sederhana ketersediaan akses yang mudah," ucapnya.
Sehingga dengan adanya gerakan sederhana membiasakan mencuci tangan ini, diharapkan dapat mengurangi penularan penyakit atau virus corona di dunia pendidikan.
Baca juga: IDI Jaksel ingatkan masyarakat terapkan 4M cegah penularan COVID-19
"Tujuan kita untuk menurunkan penyakit menular yang bisa dicegah dengan mencuci tangan bisa dikendalikan termasuk dalam hal pengendalian penyakit COVID. Budaya kita menjadi lebih baik dan tujuan kita untuk menurunkan penyakit yang bisa dicegah dengan cuci tangan bisa dikendalikan. Termasuk dalam hal pengendalian COVID," tuturnya.
Pentingnya memulai gerakan mencuci tangan sejak dini ini, kata Widyastuti, sebab risiko penularan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) bisa turun 35 persen dengan perilaku mencuci tangan secara rajin karena menurunkan penularan penyakit yang disebabkan virus atau kuman.
Baca juga: Cegah COVID-19, PMI Jaksel salurkan wastafel ke masjid hingga pasar
"Dalam beberapa penelitian menyebutkan dengan mencuci tangan yang sederhana, bisa menurunkan risiko penularan penyakit baik dari virus atau kuman. Dan terkait COVID-19, beberapa jurnal ilmiah juga menyebutkan prilaku ini bisa menurunkan risiko penularan sekitar 35 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Jakarta, Kamis.
#satgascovid19
#ingatpesanibupakaimasker
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020