Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan terdapat pembukaan rekening baru sebanyak 643.057 rekening pada Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2020, melampaui target sebesar 500 ribu rekening baru.Ketika penghasilan kita terinterupsi atau terhambat, kita masih bisa menyambung hidup. Ini menyadarkan kita bahwa semua orang punya tabungan yang bisa digunakan pada saat-saat sangat diperlukan
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara merinci pembukaan rekening baru itu meliputi dari perbankan 491.974, lembaga pembiayaan 4.135, pasar modal 114.750, asuransi 9.907, dan fintech 16.097.
“Sesuai tujuan BIK 2020 ini untuk mendorong akselerasi penambahan jumlah rekening maupun penggunaan produk atau layanan jasa keuangan,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.
Tirta menyatakan realisasi yang melebihi target tersebut menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan mulai meningkat.
Baca juga: OJK paparkan strategi capai target tingkat inklusi keuangan
Tak hanya itu, Tirta menuturkan rangkaian acara dalam BIK 2020 juga bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan kinerja sektor keuangan yang sedang tertekan akibat pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan berbagai kegiatan yang terdapat dalam rangkaian acara BIK 2020 sekaligus mendukung pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang sudah diinisiasi oleh pemerintah.
"Dalam acara BIK ini kami melakukan berbagai macam seperti penyaluran pembiayaan kredit mikro kecil, pembukaan rekening baru dan sebagainya. Ini supaya kegiatan ekonomi bisa berjalan lagi,” katanya.
Baca juga: OJK optimistis capai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024
Selain itu ia mengatakan BIK 2020 turut bertujuan untuk membuka akses keuangan kepada berbagai seluruh masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan berbagai infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah.
Oleh sebab itu pihaknya terus memberikan literasi terkait keuangan agar masyarakat terdorong untuk membuka rekening sehingga bantuan ekonomi bisa dinikmati oleh seluruh lapisan.
"Jangan hanya orang perkotaan atau orang sekolahan yang menikmati tapi seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan pemerintah sekaligus mengampanyekan budaya menabung melalui BIK 2020 agar masyarakat tersadar pentingnya dana cadangan maupun tabungan di kondisi krisis seperti pandemi COVID-19 ini.
"Ketika penghasilan kita terinterupsi atau terhambat, kita masih bisa menyambung hidup. Ini menyadarkan kita bahwa semua orang punya tabungan yang bisa digunakan pada saat-saat sangat diperlukan,” katanya.
Baca juga: "Sekoper Cinta" OJK-Pemprov Jabar, edukasi perempuan soal keuangan
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020