Aboul-Gheit menentang izin pemerintah Israel untuk mendirikan lebih dari 2.000 unit permukiman baru dan mengatakan bahwa tindakan tersebut "akan mengacaukan solusi dua-negara".
Menurut dia, langkah sepihak Israel itu bertolak belakang dengan klaim pemerintah Israel baru-baru ini yang mengatakan akan berupaya mendukung perdamaian dan keamanan di kawasan.
Baca juga: Liga Arab secara resmi tolak keputusan AS soal permukiman Israel
Baca juga: Indonesia galang dukungan DK PBB tolak permukiman Israel di Palestina
Pimpinan badan pan-Arab itu mendesak masyarakat internasional agar memenuhi tanggung jawabnya melawan upaya Israel untuk membangun lebih banyak rumah baru di wilayah permukiman.
Israel pada Rabu menyetujui pembangunan 2.166 rumah baru di permukiman Tepi Barat yang diduduki. Persetujuan itu merupakan langkah pertama sejak pemerintah Israel menghentikan rencana aneksasi Tepi Barat.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Inggris desak Israel hentikan permukiman di Tepi Barat
Baca juga: Indonesia desak Israel hentikan pemukiman ilegal di Palestina
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020