"Saat ini masih dalam pendataan," kata Asgaf Umar, salah seorang anggota DPRD Kabupaten Donggala dihubungi via telepon,Jumat malam.
Ia mengatakan banjir bandang di dua Kecamatan Banawa Tengah dan Banawa Selatan terjadi pada Kamis (15/10) mulai sore sampai malam hari sehingga membuat warga terpaksa mengungsi sementara ke tempat-tempat yang aman.
Baca juga: Warga terdampak longsor dan banjir di Ciganjur butuh bantuan pakaian
Di Banawa Tengah tercatat sementara ini sebanyak tujuh desa yang terdampak bencana alam banjir.
Sementara di Kecamatan Banawa Selatan ada enam desa yang juga terdampak banjir.
"Laporan yang kami peroleh, tidak ada korban jiwa dalam musibah fenomena alam tersebut," katanya.
Namun, lanjut dia, yang pasti banyak rumah penduduk di dua kecamatan itu terendam banjir dan mengalami kerusakan. "Hanya saja data soal rumah dan warga yang terdampak bencana banjir baik di Kecamatan Banawa Tengah maupun Banawa Selatan belum ada," kata Asgaf yang juga adalah Ketua KONI Kabupaten Donggala itu.
Baca juga: Lurah dan camat se-Jaksel diminta pantau tali air
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Mutiara Palu sebelumnya mengatakan beberapa wilayah di Sulteng dalam beberapa hari ini dan ke depan berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
Berdasarkan informasi dari BMKG Pusat, puncak fenomena alam La Nina diprediksikan terjadi pada Januari-Februari 2021, tetapi curah hujan tinggi sudah dimulai dari Oktober 2020 sehingga perlu waspada terhadap dampak dari yang ditimbulkan.
Curah hujan yang tinggi sangat berpeluang terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. *
Baca juga: Ada kerusakan hutan penyebab banjir di Garut dibantah Perhutani
Baca juga: Sudin SDA Jaksel distribusikan 13 pompa apung ke wilayah rawan banjir
Baca juga: Jaktim butuh 30 drainase vertikal untuk bebaskan jalan dari genangan
Pewarta: Anas Masa
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020