Warga Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah berharap wisatawan yang kembali diizinkan mengunjungi Pulau Karimunjawa untuk mematuhi protokol kesehatan karena selama ini wilayah itu masih nihil temuan kasus penyakit COVID-19.Jangan sampai akibat kelengahan dalam pengawasan, nantinya timbul kasus yang dibawa oleh wisatawan di Karimunjawa sedangkan selama ini tidak ada temuan kasus COVID-19
"Terus terang, kami memang mengkhawatirkan dengan adanya pembukaan kunjungan wisatawan ke Karimunjawa karena potensi penyebaran virus corona jenisa baru penyebab COVID-19 semakin besar," kata warga Karimunjawa Indah di Jepara, Minggu.
Apalagi, kata Indah yang merupakan warga Desa Kemojan, Karimunjawa, warga yang mengunjungi Karimunjawa dari berbagai daerah di Tanah Air, termasuk ada turis asingnya pula.
Ia sendiri mengakui tidak berani bepergian jauh ketika tidak ada kepentingan mendesak karena demi menghindari kemungkinan tertular virus corona.
Akibat penutupan objek wisata ke Karimunjawa sejak Maret 2020, kata dia, ativitas perekonomian warga memang agak menurun, namun secara umum mulai biasa dengan kondisi pandemi COVID-19.
"Keluarga kami memang bukan bekerja di sektor pariwisata yang sangat bergantung dengan adanya kunjungan wisatawan. Akan tetapi, berharap ada pengawasan ketat terhadap kepatuhan wisatawan terhadap protokol kesehatan," ujarnya.
Jangan sampai, kata dia, akibat kelengahan dalam pengawasan, nantinya timbul kasus yang dibawa oleh wisatawan di Karimunjawa sedangkan selama ini tidak ada temuan kasus COVID-19.
Wiyono, warga Kecamatan Karimunjawa lainnya mengakui sempat ada kekhawatiran dengan dibukanya kembali kunjungan ke Karimunjawa.
"Rasa khawatir memang ada. Pemerintah tentunya sudah mempertimbangkan banyak hal terkait keputusannya membuka kembali objek wisata Karimunjawa," katanya.
Karena ada keinginan agar aktivitas perekonomian warga juga tetap jalan, dia berharap pengawasan terhadap protokol kesehatannya juga diperketat, terutama terhadap para wisatawan untuk menghindari potensi penularan COVID-19.
Meskipun semua wisatawan yang berkunjung ke Karimunjawa harus menjalani tes cepat (rapid test), kata Wiyono, hal terpenting justru kepatuhan mereka terhadap protokol kesehatan saat di Karimunjawa karena rapid test dikabarkan tidak memberikan jaminan 100 persen dalam mendeteksi ada tidaknya virus corona dalam tubuh setiap orang.
Pemkab Jepara sejak 16 Oktober 2020, membuka kembali kunjungan wisatawan ke Karimunjawa dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Setiap wisatawan yang berkunjung harus membawa surat hasil rapid test, sedangkan wisatawan yang belum memiliki surat bebas COVID-19 bisa melakukan tes cepat di Pelabuhan Jepara karena tersedia layanan tersebut dengan biaya Rp150.000 per orang.
Jumlah penumpang kapal penyeberangan yang bisa diberangkatkan juga dibatasi separuh dari kapasitas penumpang, sedangkan jadwal keberangkatannya juga dibatasi dua kali dalam sepekan sebagai tahap awal pembukaan.
Jika hasil evaluasinya tidak ada temuan kasus dan penerapan protokol kesehatan juga berlangsung dengan baik, dimungkinkan akan ada penambahan jadwal penyeberangan ke Karimunjawa.
Baca juga: Kembali dibuka, 248 wisatawan pertama kunjungi Karimunjawa Jepara
Baca juga: Ganjar: Protokol kesehatan ketat pada pembukaan kembali Karimunjawa
Baca juga: Sejumlah wisatawan tertahan di Karimunjawa akibat cuaca buruk
Baca juga: Jadi penyangga Borobudur, Kemenhub kembangkan Bandara Karimunjawa
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020