Pernyataan yang dirilis oleh asosiasi sepak bola ketiga negara mengatakan mereka sudah menyatakan niat mereka untuk menawarkan kepada badan sepak bola dunia FIFA dan bahwa mereka akan membuat kesepakatan formal pada akhir tahun.
“Sepak bola putri secara tradisi dikenal karena rasa kebersamaannya yang kuat, di mana semua yang terlibat mempunyai pandangan yang lebih luas, yaitu mengembangkan olahraga tersebut di masa depan, baik di dalam maupun di luar lapangan," kata pernyataan tersebut seperti dikutip Reuters, Senin.
Baca juga: AS pertahankan gelar juara dunia usai tundukkan Belanda 2-0
Baca juga: Juarai Piala Dunia Putri, Ertz dinobatkan pemain terbaik AS 2019
“Fakta bahwa kami menangani proyek ini bersama-sama sebagai tiga pesaing sepak bola, dan juga tetangga yang baik, terkait erat dengan filosofi ini.
“Sepak bola putri di negara kami memang berada dalam fase perkembangan yang berbeda, tapi kami berbagi aspirasi untuk memberi olahraga ini dorongan secara nasional dan global dengan menyelenggarakan Piala Dunia ini."
Piala Dunia Putri terakhir diselenggarakan pada 2019 dengan tuan rumah Prancis dan turnamen 2023 diberikan kepada Australia dan Selandia Baru pada Juni.
Jerman sebelumnya menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada 2011. Sementara Belanda adalah tuan rumah, dan juara, Kejuaraan Putri UEFA pada 2017.
Ini akan menjadi kali pertama bagi Belgia menjadi tuan rumah turnamen besar putri.
Baca juga: Australia, Selandia Baru resmi jadi tuan rumah Piala Dunia Putri 2023
Baca juga: Brazil mundur dari pencalonan tuan rumah Piala Dunia Putri 2023
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020