Kepala perunding Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat, yang dirawat di sebuah rumah sakit di Israel akibat COVID-19, pada Senin dipasangi ventilator karena kondisinya memburuk, kata juru bicara rumah sakit.Karena gangguan pernapasan, beliau memakai ventilator dan ditempatkan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis,
Erekat dilarikan ke Pusat Medis Hadassah Yerusalem pada Minggu (18/10) dari rumahnya di Tepi Barat, yang diduduki Israel. Ia dinyatakan positif mengidap virus corona pada 8 Oktober.
Erekat, 65 tahun, dianggap sangat rentan terhadap penyakit tersebut karena ia menjalani transplantasi paru-paru di Amerika Serikat pada 2017, yang menekan sistem kekebalannya.
"Tuan Erekat tadi malam dalam keadaan tenang tetapi pagi ini kondisinya memburuk, dan sekarang dianggap kritis," kata juru bicara Hadassah, Hadar Elboim.
"Karena gangguan pernapasan, beliau memakai ventilator dan ditempatkan dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis," tambahnya.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa Erekat juga sedang dirawat karena infeksi bakteri.
Sebagai anggota Fatah, faksi paling kuat di PLO, Erekat selama beberapa dasawarsa menjadi salah satu wajah paling terkenal di antara pimpinan Palestina, terutama di hadapan khalayak internasional.
Erekat, yang juga sekretaris jenderal PLO, merupakan salah satu penasihat paling senior untuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Selain itu, ia pernah menjabat posisi teratas di bawah pendahulu Abbas, Yasser Arafat.
Sebagai pendukung solusi dua negara pada konflik Israel-Palestina, Erekat telah menjadi suara utama Palestina dalam menentang kebijakan pemukiman Israel di wilayah yang dicaploknya dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kepala perunding PLO Erekat dibawa ke RS untuk pengobatan COVID-19
Baca juga: Erekat: Pengumuman AS soal permukiman ancam sistem internasional
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020