"Biasanya penyakit itu tidak mengena ke satu orang, kalau ada satu sakit pasti sekelilingnya terkena, kalau sekelilingnya kuat, orang itu juga akan kuat. Itu yang disebut support system," kata Edward dalam diskusi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang diadakan di Graha BNPB di Jakarta dan dipantau secara virtual, Senin.
Baca juga: Terkait pandemi, Wapres: MUI sudah berperan sejak lama
Dukungan itu penting, karena kehadiran orang lain akan membantu meningkatkan energi positif untuk pasien. Dalam penelitian sebelumnya ditemukan bahwa sentuhan fisik membantu meningkatkan hormon positif seperti oksitosin.
Hal itu, menurut psikolog yang juga akademisi di Universitas Indonesia tersebut, dapat membantu proses pemulihan pasien.
Tapi, sekarang ketika bersentuhan dapat menimbulkan kekhawatiran penularan COVID-19, efek yang sama dapat ditimbulkan ketika mendengar suara dari orang terdekat, menurut penelitian terbaru.
Dalam penelitian di China, yang menjadi episentrum pertama COVID-19, pasien yang diperdengarkan suara kerabatnya memiliki tingkat pemulihan yang lebih baik.
"Suara saja tanpa perlu menyentuh itu sudah membangkitkan hormon-hormon positif. Jadi riset dulu sentuhan, itu sekarang yang lebih update dengan suara orang yang kita kasihi," kata Edward.
Dukungan dari orang terdekat itu diakui oleh satu penyintas COVID-19 bernama Singgih Wiryono, yang bekerja sebagai jurnalis dari Kompas.com. Menurutnya, dukungan dari sang istri membantu dalam proses kesembuhannya.
Ketika tahu suaminya terpapar COVID-19, istri dari Singgih langsung menyiapkan secara rinci isolasi mandiri dan mendampinginya melakukan hal tersebut.
Baca juga: Psikolog sarankan 3K untuk bantu lawan COVID-19
Baca juga: Psikolog: Pandemi COVID-19 bikin warga jenuh tapi harus tetap waspada
Baca juga: Psikolog: Pengetahuan tentang COVID-19 perlu diajarkan sejak dini
Dia mengatakan lingkungannya sangat mendukung saat dirinya terpapar COVID-19 dengan mengirimkan vitamin atau makanan ke rumahnya. Hal itu sempat membuat dia depresi karena merasa seperti meminta-minta.
Namun, Singgih mengingat pesan ibunya bahwa dia harus membantu orang yang telah membantunya saat dia sakit.
"Ibu saya bilang, kalau di dunia ini roda kehidupan berputar, kadang kita di bawah, orang yang di atas bakal bantu kita. Besok kalau di atas jangan sampai lupakan mereka yang sudah bantu," tegas Singgih.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020