"Kami menurunkan tim untuk melakukan identifikasi lapangan dengan melihat tanda-tanda keberadaan beruang madu berupa jejak kaki, cakaran dan lainnya di lokasi munculnya beruang itu," kata Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumbar, Ade Putra di Lubukbasung, Selasa.
Sebelum identifikasi lapangan, tim melakukan klarifikasi kepada warga yang mengunggah video tersebut ke media sosial atas nama Erni Yanti (30).
Dari keterangan warga itu, video tersebut diambil salah seorang warga di Kelok 35 Baroco, Jorong Kuok Tigo Koto, Nagari Matur Mudiak, Kecamatan Matur, sekitar 15 hari lalu dan beruang madu itu juga muncul satu pekan lalu di dekat rumahnya.
Baca juga: BKSDA Resor Agam pasang perangkap tangkap beruang madu resahkan warga
Baca juga: BKSDA Sumbar selamatkan beruang madu di Pasaman Barat
"Mendapatkan keterangan itu, kami langsung ke lokasi temuan itu dengan menelusuri lokasi," katanya.
Tim BKSDA Resor Agam tidak menemukan tanda-tanda beruang madu itu.
Diduga beruang madu yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, hanya melintas dan keluar dari hutan lindung dengan jarak satu kilometer dari lokasi.
"Kita mengimbau warga untuk waspada dan hati-hati saat berada di kebun," katanya.
Salah seorang warga Barico, Ela (38) mengatakan beruang itu berjalan di depan rumah saat pihaknya duduk bersama teman di depan rumah, Senin (5/10) sekitar pukul 13.47 WIB.
"Beruang itu terlihat kebingungan dan kami langsung mengiringi dari belakang. Melihat kami, beruang langsung lari ke hutan di depan rumah," katanya.
Warga Baroco lainnya, Erni Yanti (30) menambahkan beruang itu bersuara di depan rumah setiap malam, sepekan lalu.
Beruang itu juga tampak bersama anaknya sedang berada di pohon sawo di depan rumah saat mengambil buah.
"Anak saya langsung lari melihat beruang madu itu dan menyampaikan kepada saya bahwa ada monyet besar di depan rumah," katanya.
Dengan kemunculan beruang madu itu, pihaknya merasa takut diserang beruang madu itu.
Sebelumnya beruang tidak pernah muncul di daerah itu dan baru kali ini muncul.*
Baca juga: BKSDA Sumsel catat 23 kali manusia berkonflik dengan harimau
Baca juga: BBKSDA Riau pasang perangkap untuk beruang di perusahaan sawit
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020