Tak ada tembakan gas air mata dari petugas keamanan dalam aksi yang dilakukan pada Selasa.
"Bapak-bapak tentara akan mengawal adik-adik semua hingga selamat. Pulang selamat kembali ya. Adik-adik kita mau kawal pulang. Ayo marinir itu diantar pulang," kata Dandim 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief dari mobil komando.
Tak lama anggota dari TNI pun menghampiri anak-anak remaja itu agar bergerak dan membubarkan diri dari sekitar Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Pada pukul 18.05 WIB, kondisi di sekitar Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pun terpantau kondusif.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit pun segera menyisir lokasi usai kondisi berangsur kondusif.
Baca juga: Stasiun MRT Bundaran HI kembali dibuka
Baca juga: Sisa massa di Patung Kuda minta air dan rokok kepada petugas keamanan
Dudung pun mengatakan dalam pengamanan aksi pihaknya memang mengedepankan tindakan yang humanis.
"Kita sama-sama dengan kepolisian, jadi kita harapkan tidak ada lah istilahnya tindakan yang represif sehingga kesadaran antara masyarakat ini semakin meningkat, yang penting aspirasi sudah disampaikan," ujar Dudung.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan aksi hari ini dapat berakhir kondusif dan ia pun mengapresiasi massa aksi buruh dan mahasiswa yang hari ini dapat dengan tertib membubarkan diri.
"Mereka menyampaikan aspirasi, kita kawal, kita amankan, sehingga terjalin suasana seperti ini. Mungkin ke depan akan kita lanjutkan atau kita tingkatkan setiap aksi berjalan dengan tertib kemudian kondusif," ujar Nana.
Massa dari buruh dan mahasiswa telah membubarkan diri sejak pukul 16.30 WIB. Namun usai kedua elemen membubarkan diri, masih ada massa dari kelompok yang didominasi remaja.
Baca juga: Massa bubar setelah enam jam berorasi di Patung Kuda
Baca juga: 10 ribu personel gabungan dikerahkan di sekitar Patung Kuda
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020