Dikutip dari "Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma'ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju" di Jakarta, Selasa, vaksin Merah Putih tersebut dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dengan menggunakan platform subunit protein rekombinan.
Dalam upaya mencegah pandemi COVID-19 menyebar, vaksin menjadi kebutuhan yang mendesak di seluruh dunia.
Baca juga: Bio Farma akan lakukan praklinik dan uji klinik vaksin Merah Putih
Saat ini pengembangan vaksin Merah Putih tersebut sudah lebih dari separuh jalan dari skala laboratorium.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih ditargetkan selesai pada pertengahan tahun depan.
Pengembangan vaksin Merah Putih itu menggunakan strain virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang bersirkulasi di Indonesia.
Lembaga Eijkman menargetkan untuk dapat menyerahkan bibit vaksin Merah putih kepada Bio Farma pada Januari 2021. Kemudian Bio Farma akan melakukan upscaling, uji praklinik dan uji klinik kandidat vaksin tersebut.
"Harapannya kalau semuanya lancar mudah-mudahan paling cepat triwulan 3 2021 vaksin Merah Putih sudah bisa tersedia untuk dalam jumlah besar dan mulai bisa divaksinasi karena bagaimanapun kita harus mengikuti semua protokol mengenai vaksin ini secara disiplin dan tepat," ujar Menteri Bambang.
Pemerintah berupaya agar vaksin Merah Putih bisa memenuhi keperluan vaksin untuk jangka menengah dan panjang.
Baca juga: Survei: Publik yakin vaksin COVID-19 Merah Putih akhiri pandemi
Baca juga: Menristek: Vaksin COVID-19 harus memiliki tingkat kemanjuran tinggi
Baca juga: Menristek: Eijkman kembangkan alat ukur kadar antibodi COVID-19
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020