Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta dalam laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Selasa, pertambahan kasus yang dilaporkan pada hari ini sebanyak 964 kasus merupakan hasil dari pemeriksaan usap pada Senin (19/10) sebanyak 784 kasus dan akumulasi data dari laporan pemeriksaan pada 5-17 Oktober yang baru masuk pada hari Selasa ini sebanyak 180 kasus.
Baca juga: Bagi 2.200 masker, Pupuk Indonesia ingatkan penggunaan masker
Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 964 kasus ini lebih tinggi dibandingkan penambahan pada Senin (19/10) sebanyak 926 kasus.
Akan tetapi, angka itu lebih rendah dibanding penambahan pada Minggu (18/10) sebanyak 971 kasus, pada Sabtu (17/10) sebanyak 974 kasus, pada Jumat (16/10) sebanyak 1.045 kasus, pada Kamis (15/10) sebanyak 1.071 kasus, pada Rabu (14/10) sebanyak 1.038 kasus, dan pada Selasa (13/10) sebanyak 1.054 kasus.
Baca juga: Pegawai positif corona, Dindukcapil Temanggung tunda perekaman KTP-el
Kemudian pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan terbanyak selama pandemi.
Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.
Baca juga: Satgas Mukomuko jajaki kerja sama tes usap cepat
Dari jumlah pasien sembuh dari paparan COVID-19 di Jakarta, per hari Selasa ini, terjadi pertambahan sebanyak 846 orang yang meningkatkan jumlah pasien sembuh dari sebelumnya sebanyak 80.261 orang menjadi 81.107 orang.
Jumlah pasien sembuh itu, adalah sekitar 84,3 persen (sama dengan sebelumnya) dari total kasus positif yang terpantau pada hari Senin ini sebesar 96.217 orang.
Di dalam total kasus positif tersebut sebanyak 13.024 orang (naik 96 dari sebelumnya 12.928 orang) masih dirawat/diisolasi, serta 2.086 orang (bertambah 22 dibanding sebelumnya 2.064 orang) meninggal dunia atau 2,2 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Untuk pengujian usap sampai dengan hasil tes PCR terakhir pada Senin (19/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 9.060 spesimen yang di dalamnya ada 7.248 orang dites untuk menidagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 784 kasus positif dan 6.464 kasus negatif.
Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Senin ini sebanyak 108.408 orang. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 66.583 orang.
Sampai dengan tes terakhir pada Senin (19/10) itu, sudah ada 1.561.852 spesimen (naik dari sebelumnya 1.550.180 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Selasa ini, tercatat di angka 10,4 persen (turun dari sebelumnya 10,0 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Selasa ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020