“Untuk mengantisipasi ledakan sampel tes usap di Provinsi Bengkulu, kami telah berkoordinasi dan konsultasi dengan Pelaksana Tugas Bupati Mukomuko dan rencananya mereka akan menjajaki dengan Pemkot Padang,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Selasa.
Satgas Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko telah mengirimkan sebanyak 360 sampel tes usap milik 180 orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 ke Laboratorium Kesehatan Daerah Bengkulu.
Dari sebanyak 360 sampel itu, instansinya telah menerima sebanyak 260 sampel, sehingga masih ada sisa 160 sampel yang belum keluar sampai sekarang.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Mukomuko bertambah lima orang
Baca juga: Dinkes : tiga klaster penularan COVID-19 di Mukomuko
“Kami telah menerima sebanyak 260 sampel tes milik 130 orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 di daerah ini dan semuanya dinyatakan negatif COVID-19,” ujarnya.
Menurutnya, belum semua sampel tes usap warga di daerah ini keluar karena rumah sakit di Bengkulu tersebut tidak hanya melakukan uji sampel dari daerah itu saja tetapi dari sembilan kabupaten/kota di provinsi itu.
Untuk itu, daerah ini perlu menjalin kerja sama dengan rumah sakit di wilayah Provinsi Sumatera Barat yang memiliki peralatan PCR untuk melakukan uji sampel tes usap dalam waktu cepat.
Selain itu ia menilai daerah ini belum siap memiliki mobil laboratory bio safety level 2 (BSL-2) untuk pemeriksaan tes usap bagi masyarakat di daerah itu karena biaya operasional kendaraan tersebut terlalu tinggi.
“Biaya operasional mobil tersebut terlalu tinggi, sebaiknya kita menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk melaksanakan tes usap secara cepat untuk masyarakat setempat,” ujarnya.*
Baca juga: Enam nakes positif COVID-19, puluhan warga Mukomuko dites usap
Baca juga: Satu anggota positif, mayoritas legislator Mukomuko-Bengkulu tes usap
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020