Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada Rabu sore, ditutup turun tipis di tengah pasar yang masih menunggu kabar lolosnya paket stimulus di Amerika Serikat.Sentimen lainnya yaitu kenaikan kasus COVID-19
IHSG ditutup melemah 3,39 poin atau 0,07 persen ke posisi 5.096,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,76 poin atau 0,1 persen menjadi 787,2.
"Market menanti kepastian stimulus AS. Sentimen lainnya yaitu kenaikan kasus COVID-19 ," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Rabu.
Dibuka menguat, IHSG sebenarnya relatif menguat pada sesi pertama perdagangan. Namun pada sesi kedua, IHSG melemah dan terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, tiga sektor terkoreksi dimana sektor keuangan paling dalam yaitu minus 0,69 persen, diikuti sektor properti dan sektor konsumer masing-masing minus 0,67 persen dan minus 0,19 persen.
Sedangkan tujuh sektor meningkat dimana sektor aneka industri naik paling tinggi yaitu 1,25 persen, diikuti sektor pertambangan dan sektor industri dasar masing-masing 0,77 persen dan 0,65 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi jual beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp118,68 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 756.676 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,85 miliar lembar saham senilai Rp9,58 triliun. Sebanyak 183 saham naik, 218 saham menurun, dan 183 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 72,42 poin atau 0,31 persen ke 23.639,46, indeks Hang Seng naik 184,88 poin atau 0,75 persen ke 24.754,42, dan indeks Straits Times terkoreksi 5,62 poin atau 0,22 ke 2.523,02.
Baca juga: IHSG diprediksi datar, pasar tunggu keputusan stimulus AS
Baca juga: IHSG ditutup merosot, tertekan aksi ambil untung
Baca juga: OJK: Kepercayaan publik terhadap pasar modal masih terus meningkat
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020