"Kita lihat Bank Mandiri sudah berada di posisi triwulan IV 2020, sehingga tidak banyak yang berubah sampai akhir tahun," kata Darmawan Junaidi usai terpilih sebagai Dirut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu.
Darmawan Junaidi mengatakan perseroan masih akan menjalankan strategi 2020-2024 dengan fokus utama memperkuat segmen wholesale banking, salah satunya membenahi layanan terhadap Kementerian/Lembaga, termasuk BUMN.
Baca juga: Proses merger, Bank Syariah Mandiri: Nasabah tak perlu khawatir
Selain itu Bank Mandiri juga akan mendukung perbaikan kinerja UMKM agar pelaku usaha mikro dapat ikut berkembang dan memberikan kontribusi kepada kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.
"Intinya kita akan mendorong bisnis UMKM dan fokus bisnis layanan akan kami lakukan regional," kata Darmawan Junaidi yang sebelumnya menjabat Direktur Treasury, International Banking, and Special Asset Management Bank Mandiri.
Ia juga mengatakan masih akan menunda aksi korporasi dan fokus untuk menjaga likuiditas bank karena pandemi COVID-19 diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat.
Baca juga: Bank Mandiri prediksi pertumbuhan ekonomi minus 1-2 persen tahun ini
"Dengan adanya pandemi, kita masih menunggu saat yang tepat, karena saat ini adalah survival mode, dengan menjaga kesiapan bank melalui likuiditas," kata Darmawan Junaidi.
Menurut dia, kondisi ketidakpastian karena pageblug juga menyebabkan bank belum mampu menumbuhkan modal secara anorganik, antara lain melalui perluasan basis bisnis, konsumen maupun saluran distribusi.
"Dengan adanya pandemi, masih kita kaji saat yang tepat untuk menumbuhkan capital. Nanti baru kita lakukan inisiatif aksi korporasi untuk tumbuh anorganik, ada target tertentu di regional atau joint venture regional," katanya.
Baca juga: Darmawan Junaidi terpilih sebagai Direktur Utama Bank Mandiri
Pewarta: Satyagraha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020