"Program 'Mlaku-Mlaku Tilik Kampung" dikemas dengan protokol kesehatan ketat, untuk membangun kembali mental warga yang terpuruk akibat pandemi, agar bangkit dan menjalani kehidupan di tengah pandemi," katanya dalam keterangan tertulis di Magelang, Rabu.
Ia menjelaskan keseriusan pemkot setempat selama ini dalam memberikan perhatian kepada warga, terutama yang terdampak pandemi, antara lain melalui pemberian bantuan dan kunjungan lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Bamsoet dorong pemda kembali tingkatkan disiplin protokol kesehatan
Dalam kegiatan itu, ia mengajak Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Magelang dengan harapan adanya sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat secara terus-menerus sehingga mereka memperoleh pengetahuan yang memadai tentang pentingnya protokol kesehatan.
"Di awal pandemi memang ada penerapan 'Work From Home' (WFH) tapi tidak akan mungkin bisa berjalan terus-terusan bahkan sampai delapan bulan. Ada masyarakat yang mesti mencari nafkah, sehingga memaksa untuk keluar, tidak apa-apa, yang penting harus disiplin protokol kesehatan," katanya ketika melaksanakan kegiatan itu di Kelurahan Rejowinangun Utara, Kecamatan Magelang Tengah.
Ia juga mengemukakan pentingnya pemimpin daerah hadir di masyarakat yang sedang mengalami kesulitan. Sigit akan mengakhiri jabatan sebagai wali kota setempat selama dua periode pada tahun ini.
"Ekonomi jelas terdampak paling besar karena pandemi. Kami di sini hadir untuk membangkitkan semangat warga, untuk selalu disiplin dan membudayakan protokol kesehatan. Di samping itu, yang bekerja, tetaplah bekerja secara profesional," katanya.
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, dokter Alim gencarkan protokol kesehatan
Pada kesempatan itu, Sigit menyalurkan 150 paket bantuan sembako kepada warga terdampak pandemi di Kelurahan Rejowinangun Utara. Setiap paket berisi antara lain 20 kilogram beras, telur, mi instan.
"Bantuan yang sudah disalurkan cukup banyak, baik itu dari pemerintah pusat, provinsi, maupun APBD Kota Magelang sendiri," katanya.
Di sela-sela kunjungan, Sigit meninjau potensi perkampungan dan menguatkan keberadaan Satgas Jogo Tonggo tingkat rukun warga setempat.
"Kita berikan bantuan 'thermo gun' dan 'hand sprayer' di tiap RW. Harapannya mereka semakin kuat menangani pandemi dan makin disiplin menjalankan protokol kesehatan," ucapnya.
Lurah Rejowinangun Utara Tatok Sulistyo menuturkan wilayah setempat sebagai padat penduduk yang tersebar di 21 RW, 91 RT, dan tujuh kampung.
Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Magelang pada 2017, jumlah warga kelurahan itu 12.545 jiwa, sedangkan total jumlah warga kota setempat yang meliputi 17 kelurahan dan tiga kecamatan mencapai 132.911 jiwa.
Baca juga: Kota Yogyakarta gelar edukasi akbar protokol kesehatan tempat usaha
Ia mengaku selama ini warga setempat kurang mengenal dengan baik protokol kesehatan sebab tidak semua masyarakat kalangan milenial yang bisa dengan mudah menerima informasi secara virtual.
"Masih banyak juga kalangan lansia dan masyarakat umum yang tidak begitu memahami bahasa gadget (gawai). Kunjungan Bapak Wali Kota dan Satgas Penanganan COVID-19 ini diharapkan bisa menambah kedisiplinan warga untuk patuh protokol kesehatan serta tidak mengucilkan masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri," katanya.
Data terkini kasus COVID-19 Kota Magelang pada Rabu, pukul 18.00 WIB, jumlah kontak erat 1.414 orang, probable 12 orang, suspek 518 orang, dan konfirmasi 238 orang di mana 208 orang dinyatakan sembuh, dan meninggal dunia 39 orang.
Baca juga: Doni ingatkan protokol kesehatan "vaksin" efektif tangkal COVID-19
Baca juga: Yogyakarta intensifkan pemantauan protokol kesehatan di tempat wisata
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020