Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Hanifah Makarim dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis, menjelaskan meski pandemi sedang berlangsung, terbukti masyarakat masih bisa berkarya secara kreatif dalam upaya mendorong perekonomian.
“Pada masa pandemi seperti sekarang ini, bukan berarti kita hanya berdiam diri. Perekonomian tetap harus bergerak, salah satunya dengan kegiatan ‘high pitch’ yang kami lakukan secara online, untuk mempertemukan para pelaku startup dengan sumber permodalan,” kata Hanifah.
Baca juga: Indef: Kemudahan perizinan UU Ciptaker bantu "startup" ekonomi digital
Ia menjelaskan kompetisi “pitching online” saat ini menerima pendaftaran bagi semua startup dan UKM Indonesia yang memiliki potensi tinggi untuk tumbuh dan berdampak positif bagi pengguna, pelanggan, pengguna, dan industri secara keseluruhan.
“Para pelaku usaha startup yang berbasis di Indonesia didorong untuk mendaftarkan startup-nya di situs web ‘High Pitch’, dan agar memenuhi syarat, mereka harus menerapkan sistem atau teknologi dalam model bisnis mereka dan bergerak dalam salah satu dari 25 sektor industri sesuai kriteria,” ujarnya.
Sementara itu, Founder UMG IdeaLab, Kiwi Aliwarga, menjelaskan kompetisi ini sebagai ajang yang saling menguntungkan yang akan semakin memperkuat jaringan VC dan startup dengan Kemenparekraf sebagai salah satu penghubung utama industri.
“Sebagai salah satu perusahaan modal ventura yang aktif di Indonesia, UMG IdeaLab sangat memperhatikan perkembangan dan interaksi startup dengan investor seperti VC saat kita menghadapi pandemi. Kami merasa terhormat diundang oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan inilah cara kami untuk memberikan kontribusi kembali kepada masyarakat, ” kata Kiwi.
Baca juga: Startup ITB wakili Indonesia di University Startup World Cup 2020
Ia berharap acara ini bisa menjadi batu loncatan bagi startup Indonesia untuk bangkit kembali pada 2021.
Sementara itu, Pendiri dan CEO ALTIRA Adriani Onie, mengatakan bahwa meskipun menghadapi masa-masa sulit ini, dia yakin COVID-19 telah mengajarkan dan mendorong pendiri perusahaan untuk lebih memikirkan tentang ketahanan dan keberlanjutan usahanya, serta menyeimbangkannya dengan pertumbuhan.
“Startup saat ini menghadapi betapa sulitnya situasi dan kemerosotan ekonomi dan ini akan melahirkan inovasi terbaik dimana perusahaan yang nantinya bisa bertahan akan muncul sebagai pemimpin di bidangnya,” ujarnya.
HighPitch disebut Adriani sejalan dengan misi ALTIRA untuk membantu mendemokratisasi modal kewirausahaan dan mempercepat tahap awal investasi di Indonesia.
“Kami merasa terhormat dipercaya untuk mendukung HighPitch 2020,” katanya.
Turut mendukung program kompetisi ini sebagai mitra adalah Amazon Web Services, Compasslist, GK-Plug and Play, Shinhan Future’s Lab Indonesia, dan Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup (Amvesindo).
Pendaftaran untuk High Pitch Kompetisi Startup Online 2020 dapat secara langsung melalui situs web (https://highpitch.id/). Batas waktu pendaftaran dimulai pada Senin 19 Oktober dan ditutup pada Selasa, 3 November 2020.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020